REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bersama Bupati Jember, Faida menghadiri Kongres Nelayan yang digelar di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Sabtu (24/11). Di hadapan ribuan nelayan, Susi menegaskan pemerintah ingin membangun maritim Indonesia menjadi nomor satu.
"Bapak Presiden Jokowi ingin membangun kemaritiman Indonesia menjadi nomor satu di dunia karena laut Indonesia terpanjang kedua di dunia, sehingga laut merupakan masa depan bangsa Indonesia," kata Susi di hadapan ribuan nelayan dalam Kongres Nelayan tersebut.
Ia mengajak nelayan untuk menjaga kelestarian laut yang menjadi masa depan bangsa Indonesia. Pemerintah, lanjutnya, ingin membantu masyarakat untuk menjaga lautnya agar populasi ikan bertambah banyak melalui sejumlah peraturan.
"Saya imbau bapak-bapak nelayan menangkap ikan dengan alat tangkap yang ramah lingkungan dan jangan mengambil benih ikan, agar benih tersebut terus tumbuh besar dan menjadi ikan yang bisa ditangkap nantinya," ucapnya.
Selain menyampaikan pesan menjaga laut, ia juga menyampaikan tentang kemudahan berlayar bagi nelayan yang memiliki kapal dengan ukuran kurang dari 10 GT karena tidak perlu Surat Laik Operasi (SLO) untuk melaut.
Sementara Bupati Jember, Faida mengatakan pentingnya pengembangan kemaritiman dan potensi kelautan di Jember karena memang potensi kemaritiman dan kelautan di daerahnya yang luar biasa, bukan karena jumlah nelayan yang banyak. Luas perairan laut di Jember 54 kilometer persegi dengan potensi produksi lebih dari 40 ribu ton per tahun, namun yang baru termanfaatkan sebesar 22,5 persen saja.
"Masih banyak potensi yang bisa digali dengan cara-cara yang benar, sehingga akan menjadi kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat Jember," katanya.
Faida menjelaskan kondisi nelayan di Kabupaten Jember yakni mayoritas nelayan menggunakan jukung untuk menangkap ikan sebanyak 1.872 nelayan dan dari jumlah nelayan itu, jumlah jukung dengan ukuran 5 hingga 10 GT (gross ton) tidak sampai 300 unit dan jukung dengan ukuran lebih dari 10 GT sebanyak 153 unit.
"Jumlah nelayan terbesar berada di Kecamatan Puger yang mencapai 72 persen, sedangkan 12 persen berada di Kecamatan Ambulu, dan sisanya tersebar di beberapa kecamatan pesisir Jember," ujarnya.
Ia mengatakan sebanyak 500 nelayan telah mendapatkan bantuan sertifikasi hak atas tanah nelayan. Jumlah itu tersebar di lima desa, yakni Desa Sumberejo, Puger Wetan, Mojomulyo, Mayangan, dan Pajer Paseban dengan masing masing 100 sertifikat.