Ahad 25 Nov 2018 08:16 WIB

Pangeran Senior Saudi Ragukan Temuan CIA Soal Khashoggi

CIA menyatakan Putra Mahkota Saudi perintahkan pembunuhan Khashoggi.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Jamal Khashoggi
Foto: Metafora Production via AP
Jamal Khashoggi

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Seorang pangeran senior Arab Saudi meragukan temuan CIA soal pembunuhan wartawan Saudi Jamal Khashoggi. CIA melaporkan bahwa Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman (MBS) memerintahkan pembunuhan itu.

Namun Pangeran Turki al-Faisal, seorang anggota senior keluarga kerajaan, mengatakan kepada wartawan di Abu Dhabi pada Sabtu (24/11) bahwa laporan CIA tidak dapat diandalkan untuk memperoleh kesimpulan yang kredibel.

"CIA belum tentu memiliki standar kebenaran tertinggi  atau akurasi dalam menilai situasi. Contohnya  banyak," ujar Pangeran Turki al-Faisal.

Pangeran Turki yang merupakan mantan kepala intelijen Saudi yang juga menjabat sebagai duta besar untuk AS, mengatakan kesimpulan CIA yang menyebut Irak memiliki senjata kimia sebelum invasi AS pada 2003 merupakan laporan yang tidak kredibel.

"Itu yang paling mencolok dari penilaian yang tidak akurat dan salah, yang menyebabkan perang skala penuh dengan ribuan orang terbunuh," katanya.

Pangeran Turki berbicara pada acara yang diselenggarakan oleh Beirut Institute yang berbasis di New York. "Saya tidak mengerti mengapa CIA tidak diadili di AS. Ini adalah jawaban saya untuk penilaian mereka tentang siapa yang bersalah dan tidak serta siapa yang melakukan operasi di konsulat Saudi di Istanbul," katanya.

CIA telah menyimpulkan bahwa MBS memerintahkan sebuah operasi untuk membunuh Khashoggi, seperti yang pertama dilaporkan oleh Washington Post. CIA telah menyampaikan hasil temuannya kepada kongres AS.

Presiden AS Donald Trump membantah bahwa CIA memperoleh sebuah kesimpulan tentang pembunuhan. Sebuah surat kabar Turki juga melaporkan pada  Kamis bahwa direktur CIA Gina Haspel menyampaikan kepada pejabat Turki bahwa CIA memiliki rekaman telepon dari MBS. Dalam rekaman itu MBS memberi instruksi untuk menyingkirkan Khashoggi.

Khashoggi terbunuh di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Menurut pemerintah Turki pembunuhan Khashoggi diperintahkan oleh tingkat tertinggi pemerintah Saudi. Setelah menawarkan banyak penjelasan yang kontradiktif, Riyadh akhirnya mengakui bahwa Khashoggi terbunuh dan tubuhnya dimutilasi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement