Ahad 25 Nov 2018 10:24 WIB

Pilot Boeing Temukan Masalah Sejak Uji Terbang 737 MAX-8

Masalah Boeing ditemukan sebelum operasional pesawat Lion Air yang jatuh.

Red: Nur Aini
Lion Air Boeing 737 MAX 8.
Foto: Boeing
Lion Air Boeing 737 MAX 8.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah pilot Boeing telah menemukan masalah ketika melakukan uji terbang Boeing 737 MAX-8. Hal itu sebelum pesawat jenis sama yang dioperasikan Lion Air jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

Mereka menemukan masalah yang membuat pesawat sulit untuk ditangani ketika kecepatannya turun ke titik yang memicu bahaya kegagalan aerodinamis. Selain itu, mereka menemukan hilangnya kontrol yang bisa menyebabkan kecelakaan, menurut Aviation Week dalam laporannya, dikutip pada Ahad (25/11).

Laporan Aviation Week yang dikutip banyak media itu mengungkapkan bahwa untuk mengurangi masalah tersebut, Boeing memperkenalkan sistem baru untuk kontrol penerbangan, sebuah sistem yang disebut Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS). Sistem itu menjadi pusat penyelidikan kecelakaan Lion Air JT 610 yang jatuh di Laut Jawa, dan menewaskan semua 189 orang di dalamnya.

Seorang pilot, yang berpengalaman 200 jam terbang dengan MAX-8 dan sekarang dalam pelayanan dengan maskapai penerbangan di seluruh dunia, mengatakan bahwa mereka tidak menyadari bahwa MCAS telah dipasang dan tidak pernah diinstruksikan tentang cara menggunakannya. Demikian juga yang terjadi dengan pilot Lion Air. Oleh karena itu, mereka juga tidak menyadari alasan mengapa Boeing memutuskan untuk menambahkan sistem MCAS.