Ahad 25 Nov 2018 12:01 WIB

PB Pobsi Yakini Persoalan Mutasi Atlet Biliar Selesai

Persoalannya akan diselesaikan di lingkup PB Pobsi saja.

Rep: Hartifiany Praisa/ Red: Maman Sudiaman
ilustrasi biliar
Foto: topnews.in
ilustrasi biliar

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Persoalan mendera atlet biliar, Silviana Lu di Kejurnas Biliar. Proses mutasi Silviana dari Kalimantan Barat ke Papua mengalami masalah. 

Manajer Silviana, Leo Kamarudin menyebut alasan Silviana mutasi karena tidak diperhatikan oleh Pobsi Kalbar. Padahal, Silviana memiliki prestasi gemilang baik di tingkat nasional dan internasional. Plt Kepala Harian Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB Pobsi), Robby Suarly menyebut masalah tersebut hanya internal Pobsi saja dan meyakini masalahnya segera tuntas. 

Masalah berawal dari permohonan mutasi Silviana di tingkat pengurus propinsi Pobsi Kalimantan Barat. Dalam permohonan pertamanya, surat tersebut ditolak karena tidak ada domisili pindah dan keterangan bekerja. "Akhirnya kita lengkapi, namun belum dikeluarkan Pengprov, padahal dari Pengcab Pobsi Kabupaten Sekadau sudah disetujui," kata Leo saat ditemui Republika, Sabtu (24/11).

Leo menuturkan, sesuai aturan, jika tiga puluh hari tidak ada respon maka dianggap setuju. "Itu sudah memenuhi prosedur, tapi tidak ada keputusan," jelasnya.

Dia mengklaim, prestasi Silviana yang sudah baik menjadi alasan sulitnya mutasi bagi Silviana. Sehingga banyak pihak yang berusaha mempersulit kepindahan Silviana. "Atlet ini tidak ada pembinaan dan tidak ada kontrak. Artinya kita bisa pindah," jelas Leo.

Leo menuturkan, Pengprov Kalbar tidak mengapresiasi prestasi Silviana. Janji seperti pengangkatan PNS dan melanjutkan studi di salah satu perguruan tinggi bagi Silviana tidak pernah terealisasi."Harapan saya Silviana harus mengejar mimpi, supaya lebih berprestasi untuk membawa nama bangsa dan negara," kata Leo. 

Sementara itu, pengamat olahraga biliar, A. N. Fathul menyebut apa yang dilakukan oleh Silviana sudah sesuai aturan. Sehingga keputusan mutasi berhak dia dapatkan."Jadi mereka harus dibedakan kejurnas dan PON, yang penitng mereka haras menang Kejurnas dulu, kalau PON nanti beda lagi, tapi yang pasti berkaitan," ujar Fathul.

Nasib Silviana di Kejurnas memang belum jelas. Padahal, sang adik Anita, telah terlebih dahulu mendapat surat mutasi untuk berpindah ke Jawa Barat."Kondisinya mereka tidak menjawab setelah 30 hari, artinya menyetujui," papar Fathul.

Plt Kepala Harian Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB Pobsi), Robby Suarly menyebut masalah tersebut hanya internal Pobsi saja. Sehingga perlu diselesaikan dalam lingkup Pobsi. "Ya memang harus dibereskan, saat perpindahan dari satu tempat ke yang lain sebenarnya hanya masalah lokasi. Tentu juga dalam hal ini, kami coba bereskan secara internal," kata Robby.

Menurutnya, terdapat beberapa alasan kenapa ada dua propinsi yang mengajukan nama yang sama. Robby meyakini, masalah tersebut bisa teratasi. "Artinya kondisi seperti ini harus diselesaikan masalah internalnya dulu. Masalah atletnya tidak mau main atau tidak terserah atletnya. Pertanyaanya ketika didaftarkan si B, B-nya sudah sah belum dan dasarnya apa," tutup Robby. 

Kemarin, Kejurnas biliar kembali digelar di Click Square, Jalan Naripan, Kota Bandung dari 24 November hingga 2 Desember mendatang. Lomba resmi dibuka setelah Ketua Umum Koni Jawa Barat, Ahmad Saefudin melakukan sodokan pertama pada Sabtu (24/11). Menurut Plt Kepala Harian Pengurus Besar Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (PB Pobsi), Robby Suarly menyebut sebanyak 28 provinsi mengikuti kejurnas. Sebenarnya, 34 provinsi sudah memiliki cabang Pobsi, namun tidak bisa mengikuti Kejurnas karena alasan tertentu.

"Dengan kendala masing-masing, dan rata-rata alasannya karena Perprov mereka masing-masing ada kegiatan lain, seperti Aceh, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Sumatera Barat dan lainnya," kata Robby.

Total peserta pun mencapai 251 orang. Dengan jumlah 22 nomor dipertandingan. Robby berharap dengan adanya kegiatan ini sudah ada wadah atlet untuk dapat mengembangkan potensinya."Dengan banyaknya peserta dan provinsi yang hadir, dengan banyaknya medali yang kita pertandingkan mudah-mudahan masing-masing provinsi bawa medali," tutup Robby. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement