Ahad 25 Nov 2018 13:25 WIB

Kontingen TNI AD Kembali Juara dan Pecahkan Rekor AARM

Hingga 2017, Indonesia telah 12 kali menjadi juara umum.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Endro Yuwanto
Salah satu penampilan kontingen TNI AD di ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-28 tahun 2018.
Foto: Dok Dispenad
Salah satu penampilan kontingen TNI AD di ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-28 tahun 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI Angkatan Darat (AD) memastikan diri menjadi juara umum pada lomba tembak ASEAN Armies Rifle Meet (AARM) ke-28 tahun 2018. Lapangan 400 Terendak Camp, Melaka, Malaysia, menjadi saksi bisu prestasi TNI AD pada ajang tersebut.

Gelar juara umum tersebut dipastikan melalui tambahan satu medali perak dari cabang lomba senapan otomatis (SO) Match 3, pada Sabtu (24/11) lalu. Sebagaimana diperkirakan sebelumnya, memasuki hari-hari akhir pertandingan semakin kompetitif khususnya pada cabang lomba SO, pistol putra, dan senapan.

"Ini terlihat dari hasil akhir, meski kami menguasai secara umum namun Thailand, Vietnam, Filipina berhasil mendulang emas dalam pertandingan SO, pistol putra, dan senapan", ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen TNI Chandra Wijaya, dalam keterangan persnya, Ahad (25/11).

Dengan tambahan medali perak di hari ketujuh tersebut, maka Indonesia menutup kejuaraan tembak se-Asia Tenggara ini dengan perolehan sembilan trofi, 32 emas, 14 perak, dan 10 perunggu. Menurut Chandra, hasil tersebut telah memecahkan rekor sebelumnya dan merupakan capaian yang luar biasa. "Selain memecahkan rekor tahun sebelumnya, juga belum tentu dapat diraih pada tahun mendatang," kata dia.

Indonesia pertama kali mengikuti AARM pada tahun 1991. Hingga 2017, Indonesia telah 12 kali menjadi juara umum dengan pencapaian medali terbanyak, yaitu 31 medali emas pada 2017 di Singapura. Chandra menjelaskan, keberhasilan mempertahankan juara umum pada ajang AARM ke-28 tahun 2018 ini berkat doa seluruh rakyat Indonesia.

Para atlet tembak Indonesia yang berlaga di AARM ke-28 tahun 2018 ini telah mengikuti seleksi secara ketat selama tujuh bulan, yakni dimulai pada awal Februari sampai dengan September 2018. "Ini penting, dengan berbekal senjata dan amunisi dari PT Pindad, kontingen TNI AD berhasil membuktikan kepada dunia, kami tidak hanya mandiri namun juga kompetitif dan berprestasi," jelas Chandra.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement