REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas Medrilzam menyebut Indonesia sebenarnya juara untuk urusan perencanaan pembangunan rendah karbon. Menurutnya, sudah ada 76 kegiatan yang menjadi contoh pembangunan rendah karbon di Indonesia yang dijalankan oleh ICCTF bersama mitra di beberapa daerah.
"Untuk urusan pembangunan rendah karbon di dunia sebenarnya kita 'champion'. Makanya kita ingin tampilkan aksi nyata kita untuk upaya penurunan emisi yang sekaligus mampu membuat pertumbuhan ekonomi berjalan," kata Medrilzam pada aksi kampanye Pembangunan Rendah Karbon Indonesia dengan tajuk Aksi Pembangunan Rendah Karbon untuk Kota Berkelanjutan yang digelar Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) di Jakarta, Ahad (25/11).
Secara sederhana, menurut Sekretaris Majelis Wali Amanat ICCTF ini, pembangunan rendah karbon yang dijalankan Indonesia ke depannya akan menyetarakan antara ekonomi dan lingkungan. Salah satu contoh yang bisa dikerjakan yakni soal pengelolaan, sampah hingga tidak mencemari lingkungan namun di saat bersamaan bisa menghasilkan uang dari produk-produk daur ulang.
Pengelolaan sampah dengan benar juga akan menjaga terlepasnya gas metan yang bisa mempengaruhi suhu Bumi. "Jadi memang ada hubungannya dengan perubahan iklim. Kita bantu penurunan emisi di tingkat global, suhu bumi tidak tinggi, anomali cuaca tidak terjadi, akhirnya produktivitas petani tidak terganggu dan pangan dunia tercukupi," kata Medrilzam.
ICCTF yang merupakan satuan kerja di bawah Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas bertugas mendukung capaian target penurunan emisi pemerintah Indonesia sebesar 29 persen dengan usaha sendiri atau 41 persen melalui dukungan internasional.
Selain itu, ia mengatakan lembaga pendanaan ini juga membantu pengarusutamaan Pembangunan Rendah Karbon yang telah diinisiasi oleh Bappenas ke dalam rencana pembangunan nasional, provinsi dan kabupaten/kota.
Untuk itu lah, menurut Direktur Eksekutif ICCTF Tonny Wagey, aksi kampanye pembangunan rendah karbon dilakukan untuk mengarusutamakan Pembangunan Rendah Karbon Indonesia atau dikenal dengan Low Carbon Development Indonesia (LCDI) dan memperkenalkan implementasinya dari proyek percontohan ICCTF di seluruh Indonesia yang sekaligus merupakan persiapan menuju event tahunan UNFCCC-COP 24 di Polandia, Desember 2018.