REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Calon presiden (Capres) nomor urut 01 yang juga Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Ahad (25/11) melakukan kunjungan ke Sumatera Selatan (Sumsel). Selama berada di Palembang, Capres Joko Widodo (Jokowi) melakukan serangkaian kegiatannya. Selain menerima gelar adat Komering juga bersilahturahmi dengan caleg Koalisi Indonesia Kerja (KIK) dan Tim Kampanye Daerah (TKD) Sumsel.
Usai menghadiri silahturahmi, Presiden Joko Widodo bersama sejumlah menteri kabinet kerja dan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) makan siang bersama di sebuah mal yang terletak di Jalan Radial.
Turut bersama Capres Jokowi Ketua Dewan Penasehat TKD Alex Noerdin. Usai makan siang, Jokowi bersama Gubernur Sumsel dua periode Alex Noerdin mengunjungi beberapa tenant di dalam mal. Kehadiran Presiden Jokowi mendapat sambutan antusias pengujung mal.
“Tim kampanye daerah bersama partai pendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di Sumsel solid akan memenangkan pasangan nomor urut 01. Target kita, menang di Sumsel,” kata Alex Noerdin kepada wartawan.
Alex Noerdin menjelaskan, kontribusi yang diberikan Presiden Joko Widodo terhadap pembangunan Sumatera Selatan sudah sangat nyata. Pembangunan infrastruktur transportasi kereta LRT pertama di Indonesia dibangun di Sumatera Selatan. Ada pembangunan beberapa ruas jalan tol, pembangunan dua jembatan di sungai Musi, rumah sakit, listrik, air bersih dan lainnya. "Semua itu sudah dinikmati masyarakat Sumatera Selatan,” ujarnya.
Sementara pada silahturahmi dengan anggota TKD Sumsel capres noomor urut 01 Joko Widodo meminta seluruh anggota TKD dan relawan melakukan kampanye secara door to door untuk mensosialisasikan kinerja Jokowi.
Menurut Jokowi, pada era sekarang lanskap ekonomi, politik, sosial, dan budaya sudah berubah. Dengan adanya media sosial (medsos), perubahan tidak hanya terjadi pada lanskap internasional, namun secara nasional bahkan daerah juga berubah.
“Misalnya di Inggris tiga minggu sebelum pemungutan suara, saya ketemu David Cameron. Saya tanya menang atau kalah, dia jawab menang besar atau paling menang tipis. Dia memastikan pasti menang. Namun kejadian akhir, David Cameron kalah. Padahal dia optimis menang besar atau menang tipis,” kata Jokowi.
Jokowi juga memberi contoh pemilihan Presiden Amerika Serikat. Capres Hilary Clinton berdasarkan semua survei menyatakan menang. “Hasil akhirnya, Hilary kalah. Ini ada lanskap yang berubah. Ini yang harus diwaspadai,” pesan Jokowi.
Menurut Capres Jokowi, kampanya tidak lagi cukup dengan memasang baliho di banyak tempat di kabupaten atau kota, ini kecil sekali pengaruhnya. Sekarang masyarakat butuh penjelasan lisan secara langsung dari anggota tim kampanye. "Ada isu sedikit saja, masyarakat goncang. Isu beredar gampang sekali,” kata Joko Widodo yang hadir bersama Ketua Tim Kampanye (TKN) Erick Thohir.