REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa sekolah Islam di Australia memiliki masjid yang bisa mereka gunakan untuk berbagai kegiatan. Di sana siswa biasa mempraktikkan ibadah sha lat dan berzikir. Terkadang masjid juga dimanfaatkan untuk diskusi bersama.
Guru terlibat langsung membimbing siswa dalam berbagai kegiatan di rumah ibadah. Suasana belajar akan berbeda pada Ramadhan. Waktu belajar dikurangi. Siswa diarahkan lebih banyak beribadah: berzikir, membaca Alquran, bermuamalah di sekitar tempat tinggal, dan belajar mandiri.
Budaya seperti ini juga dilaksanakan Muslim Indonesia. Bahkan, di Indonesia sekolah Islam lebih mengarahkan siswanya beraktivitas di rumah sepanjang Ramadhan. Ada juga yang sampai meliburkan proses belajar-mengajarnya, seperti yang dilakukan sejumlah pondok pesantren.
Selama Ramadhan siswa lebih diarahkan berdakwah di masyarakat. Ilmu yang selama ini mereka dapatkan dapat diamalkan dan disebarluaskan kepada warga sehingga kehidupan mereka semakin terarah dan tidak melenceng dari ajaran agama.
Kembali ke Australia, siswa di sana sudah mulai diarahkan untuk berpuasa Ramadhan. Tidak ada standar sejak kapan mereka menjalani ibadah yang menahan lapar dan haus tersebut. Namun, biasanya orang tua sudah melatih mereka melaksanakan puasa secara bertahap sejak menginjak sekolah dasar.
Awalnya anak-anak diarahkan untuk berpuasa hingga tengah hari. Setelah menginjak kelas tiga sekolah dasar, misalkan, anak sudah diwajibkan melaksanakan pua sa hingga Maghrib. Ada pula yang baru me wajibkan anak-anak menjalani puasa ke tika sudah baligh. Siswa sekolah menengah biasanya sudah diwajibkan menjalani ibadah ini karena mereka sudah dianggap dewasa.
Meski berpuasa, siswa sekolah me nengah biasanya tetap aktif berolahraga. Me reka memanfaatkan waktu untuk ber main basket, sepak bola, baseball, dan beragam aktivitas fisik lainnya. Meski tidak makan dan minum sejak fajar, mereka tetap menjaga kebugaran tubuh dengan banyak bergerak.
Selain melaksanakan puasa, sekolah Islam biasanya mengadakan praktik ibadah haji, seperti di sebuah sekolah dasar Sydney. Praktik ini memakan waktu dua hingga tiga hari. Siswa sekolah lain biasanya diundang untuk bersama-sama mempelajari rukun Islam terakhir.
Sekolah merasa wajib mempraktikkan hal ini karena haji merupakan ibadah agung yang sudah dipraktikkan manusia sejak era Ib rahim. Bahkan, Nabi Adam setelah kem ba li bertemu Hawa di Arafah diperintahkan un tuk bertawaf, salah satu ritual rangkaian haji.