Senin 26 Nov 2018 03:36 WIB

Sekolah Islam di Australia Perkuat Kesalehan Sosial Pelajar

Mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai sejarah dan kontribusi Islam.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Muslim Australia
Foto: sbs.com.au
Muslim Australia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Agar sekolah disebut islami, pengelola biasanya mewajibkan guru dan murid berbusana yang menutup aurat. Siswa perempuan mengenakan jilbab dan rok panjang. Sedangkan, siswa lelaki mengenakan celana panjang. Seragam itu juga mereka kenakan saat berolahraga sehingga anak selalu dilatih untuk berpakaian yang sopan sebagaimana diajarkan Islam.

Namun, aturan ini terlihat lebih longgar di sekolah dasar. Anak-anak di sana yang kebanyakan belum sampai akil baligh masih dibebaskan mengenakan pakaian dengan beragam ukuran. Di sana anak didik diarahkan untuk bersosialisasi dan kebersamaan. Jumlah staf sekolah yang Muslim biasanya lebih dominan.

Sedangkan, staf yang non-Muslim tetap ada untuk membantu jalannya kegiatan akademik, seperti petugas laboratorium. Staf Muslim akan diperbantukan untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan yang berkaitan langsung dengan Muslim.

Perspektif Islam juga menjadi kekhasan sekolah tersebut. Dalam pelajaran sains, misalkan, anak didik diberikan pemahaman tentang ilmuwan Islam yang berkontribusi besar terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dunia.

Mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai sejarah dan kontribusi Islam dalam pengembangan ilmu pengetahuan dunia. Hal ini jelas tidak didapatkan siswa sekolah lain.

Seni Islam seperti kaligrafi juga diajarkan di sana. Anak-anak akan diajak untuk mengekspresikan pengalaman batinnya dalam bentuk lukisan indah. Keterampilan seperti ini diajarkan beberapa kali dalam sepekan.

Ibadah sosial seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf, juga diajarkan. Anak didik menyisihkan sebagian harta yang dimiliki untuk disumbangkan kepada mereka yang belum mampu. Pelajaran seperti ini meningkatkan empati anak terhadap kehidupan sekitar.

Zakat juga direalisasikan dalam bentuk penggalangan dana yang disalurkan kepada lembaga filantropi, seperti Fred Hollows Foundation dan Palang Merah. Mereka kemudian menyalurkan bantuan kepada korban kebakaran hutan di Victoria, bencana alam, dan masyarakat tak mampu.

Program sosial lainnya adalah donor darah yang diselenggarakan untuk memenuhi stok darah rumah sakit. Ada juga program penghijauan seperti menanam pohon. Semua program tersebut diselenggarakan untuk melatih kebersamaan dan kepedulian siswa terhadap sesama. Mereka diajak untuk memperlakukan orang lain seperti memperlakukan diri sendiri.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement