Senin 26 Nov 2018 12:57 WIB

Anak Desa itu Lulus Magister Terbaik STMIK Nusa Mandiri

Ia berencana melanjutkan pendidikan S3, dan bertekad menjadi profesor.

Popy (kedua dari kiri) menerima penghargaan wisudawan terbaik Program Pascasarjana STMIK Nusa Mandiri.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
Popy (kedua dari kiri) menerima penghargaan wisudawan terbaik Program Pascasarjana STMIK Nusa Mandiri.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI – Wanita itu bernama Popy Purnamasari Wahid Suyitno. Ia seorang anak desa dari Cikampek, Jawa  Barat. 

Mahasiswi Jurusan Magister Ilmu Komputer STMIK Nusa Mandiri  itu  berhasil  meraih gelar lulusan terbaik program pasca sarjana pada wisuda STMIK Nusa Mandiri ke-27 di BSI Convention Center, Bekasi Utara, Bekasi, Jawa Barat,  Ahad (25/11).

Wanita yang akrab dipanggil Popy itu mengaku sangat bangga dan bahagia berhasil meraih gelar lulusan terbaik dengan IPK 3,87. “Prestasi ini  merupakan  idaman hampir semua mahasiswa,” ujarnya dalam rilis STMIK Nusa Mandiri yang diterima Republika.co.id, Ahad (25/11).

Alasan Popy menamatkan kuliahnya hingga S2 adalah karena cita-citanya dari kecil ingin jadi profesor. Ia pun berencana melanjutkan studi S3-nya dengan menjadi dosen terlebih dahulu. Dia berkeyakinan, dengan  niat yang baik dan tekad yang bulat, ia bisa menggapai cita-cita, meskipun dengan segala keterbatasan biaya.

Ditinggalkan sang ayah saat menjalani studi S2,  tidak membuatnya patah semangat. Malah ia makin bersemangat mengejar cita-cita untuk membanggakan orang tuanya.  Ayahnya meninggal dunia pada Ramadhan 1439 H/ 2018 M yang lalu.

 

Popy tak segan berbagi kunci suksesnya dalam belajar.  “Pada dasarnya, saya memang suka belajar, memiliki tingkat percaya diri yang tinggi, serta sangat suka presentasi. Selain itu, belajar secara maksimal, menjaga sikap, menuruti perkataan dosen serta memiliki doa dan restu dari orang tua merupakan modal penting dalam belajar,” ungkapnya.

Popy mengawali perkuliahan D3 di BSI kampus Cikarang, Bekasi kemudian melanjutkan S1 di STMIK Nusa Mandiri kampus Bekasi, serta S2 di Pascasarjana STMIK Nusa Mandiri Jakarta. Alasan dia memilih BSI dan Nusa Mandiri adalah karena meskipun swasta, kedua Universitas ini bagus, memiliki fasilitas kampus yang modern, dosennya profesional dan yang terpenting dengan harga terjangkau.

Ia berpesan kepada seluruh mahasiswa STMIK Nusa Mandiri,  “Semua yang dilakukan harus dari hati yang ikhlas , niat baik, tekad bulat, dan  jangan putus asa. Sepahit apapun hidup pasti ada jalan keluarnya asal kita yakin dengan kekuasaan Allah.”

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement