Senin 26 Nov 2018 14:01 WIB

Tiga Santri Korban Kecelakaan tak Sampai Koma, Hanya Syok

Tiga dari enam korban mengalami luka yang cukup serius.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Ratna Puspita
Proses pemakaman santri korban kecelakaan di TPU Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Senin (26/11).
Foto: Dok Humas Polres Metro Tangerang Kota
Proses pemakaman santri korban kecelakaan di TPU Karang Mulya, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Senin (26/11).

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Enam santri korban kecelakaan masih menjalani perawatan insentif di Rumah Sakit (RS) Sari Asih, Ciledug, Kota Tangerang. Dokter jaga Instalasi Gawat Darurat (IGD) RS Sari Asih Anggariyan Harahap mengatakan, tiga dari enam korban mengalami luka yang cukup serius.

Menurut dia, tiga korban tersebut dilarikan ke RS Sari Asih dalam keadaan tidak sadar akibat benturan keras. Menurur dia, korban umumnya mengalami trauma di bagian kepala, dada, perut, pinggul, dan patah tulang.

"Luka diakibatkan oleh benturan keras. Mereka belum sampai koma hanya pingsan dan syok," kata dia, Senin (26/11).

Ia menjelaskan, dalam 24 jam pertama pihak RS berupaya untuk melakukan tindakan emergency. Sejauh ini, seluruh pasien telah sadar. Namun, kata dia, masih perlu perawatan khusus.

"Jika ada kendala lain yang tidak dapat dilakukam, kita akan rujuk. Cuma saat ini kita melakukan perawatan umum. Sampai saat ini kita masih bisa tangani," kata dia.

Sebelumnya, terjadi kecelakaan tunggal sebuah mobil pikap yang membawa para santri di flyover Green Lake, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, pada Ahad (25/11) sekitar pukul 12.00 WIB. Akibat kecelakaan itu, sebanyak tiga orang meninggal dunia, sementara 20 orang lainnya mengalami luka-luka.

Korban luka sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, sebanyak 17 korban sudah dikembalikan kepada keluarga masing-masing. Hingga saat ini, masih ada enam korban yang dirawat di RS Sari Asih, Ciledug, Kota Tangerang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement