Senin 26 Nov 2018 21:45 WIB

Mantan Kapten Timnas Ini Minta PSSI Pecat Bima Sakti

Bima Sakti merasa belum pantas menjadi pelatih timnas di level senior.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Endro Yuwanto
Bima Sakti resmi menjadi pelatih Timnas Senior.
Bima Sakti resmi menjadi pelatih Timnas Senior.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan kapten timnas Indonesia era 1990-an Ferril Raymond Hattu mengatakan, paling penting bagi PSSI saat ini mengganti tim kepelatihan ketimbang mengganti kepengurusan. Karena saat ini yang paling mendesak adalah soal mengembalikan prestasi sepak bola Indonesia.

“Memang dua itu saling berhubungan. Tetapi kalau tujuannya adalah untuk prestasi, PSSI terlebih dahulu melakukan evaluasi untuk mengganti pelatih timnas senior,” ujar peraih medali emas SEA Games 1991 tersebut saat dihubungi, Senin (26/11).

Pelatih timnas Indonesia Bima Sakti, usai laga kontra Filipina, Ahad (25/11) mengatakan, dirinya tak masalah jika harus dipecat sebagai pelatih timnas senior. Sebab kata dia, dirinya dikontrak PSSI hanya untuk Piala AFF 2018. Penunjukannya pun, kata dia, mendadak.

Bima menggantikan peran Luis Milla Aspas pada 21 Oktober. Sementara kick-off perdana Piala AFF, pada 8 November, tak sampai satu bulan sebelum gelaran.

Penunjukan yang mendadak tersebut, menurut Bima, bukti dari manajemen federasi yang tak punya program jangka panjang pembangunan prestasi timnas. “Seharusnya, dua tahun lagi ada (Piala) AFF. Dari sekarang kita mulai. Menunjuk pelatih, dan program pemusatan latihan,” kata dia.

Namun, pelatih 42 tahun itu, tak ingin alasan tersebut sebagai ungkapan membela diri atas kegagalannya membawa timnas juara Piala AFF. “Saya tidak mau menyalahkan siapa. Kegagalan ini tanggung jawab saya sebagai pelatih. Saya minta maaf atas kegagalan ini. Tetapi ini jadi pelajaran penting bagi semua. Termasuk PSSI,” sambung dia.

Bima mendorong agar PSSI menujuk pelatih dengan reputasi dunia yang memiliki misi jangka panjang dalam membangun prestasi timnas. “Siapa pun pelatihnya nanti yang ditunjuk, asing atau lokal, tetap harus kita dukung. Tapi saya ingin mengatakan, tidak ada yang instan (tiba-tiba) dalam prestasi sepak bola,” kata dia menegaskan.

Bima mengakui, dirinya merasa belum pantas menjadi pelatih timnas di level senior. “Saya seperti siswa SMP, tetapi menghadapi ujian level universitas,” ujar dia.

Klasemen Liga 1 Musim 2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Pusamania Borneo Pusamania Borneo 10 6 3 1 16 10 21
2 Persebaya Surabaya Persebaya Surabaya 10 6 3 1 9 4 21
3 Persib Bandung Persib Bandung 10 5 5 0 18 10 20
4 Bali United Bali United 10 6 2 2 16 8 20
5 Persija Persija 10 5 3 2 15 6 18
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement