Senin 26 Nov 2018 21:52 WIB

Apa Jadinya Jika Murid SD Seoul Belajar Gamelan Indonesia

Kelas gamelan yang diadakan KBRI Seoul mendapat respons positif.

Red: Nashih Nashrullah
Gamelan dan Kendang menghiasi salah satu ruangan di wedangan jimboeng.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Gamelan dan Kendang menghiasi salah satu ruangan di wedangan jimboeng.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL— Udara yang hampir mendekati titik beku karena musim dingin telah tiba tak menghalangi 15 murid dari SD kelas 6 berasal dari Zambia, Arab Saudi, Bangladesh, Turki, Irak, Libya, Jepang, Indonesia, Korea Selatan dan Malaysia untuk belajar gamelan. Tahun sebelumnya siswa- siswi dari kelas yang berbeda juga mendapatkan kesempatan yang sama.

Sejumlah murid sekolah dasar di  Seoul , Korea Selatan dengan antusias belajar Gamelan, menyusul setelah sebelumnya sukses dibukanya kelas Gamelan untuk warga Korea Selatan usia dewasa. Kini Gamelan merambah anak-anak, terbukti banyaknya permintaan dari berbagai SD di Seoul untuk berkunjung ke KBRI guna belajar alat musik asli Indonesia ini.

Antusiasme murid sudah tampak ketika masuk ke dalam ruang gamelan merupakan kali pertama mereka melihat secara langsung seperangkat gamelan yang tampak berkilauan. Para murid saling berebut menempati masing-masing instrumen yang akan mereka mainkan

Pada kelas gamelan, pengajar gamelan KBRI Seoul menyiapkan dua partitur lagu yaitu Lancaran Manyar Sewu dan Lancaran Kebo Girio Laras Pelog Pathet Barang. Kedua lagu tersebut sangat cocok diajarkan kepada murid SD karena bernuansa ceria dan gembira.