Selasa 27 Nov 2018 05:00 WIB

Warga Mataram Temukan Benda Diduga Nisan Purbakala

Warga menemukan benda purbakala saat sedang menggali sumur.

Sejumlah benda purbakala yang ditemukan di Lombok Tengah ini masih berkaitan dengan sisa letusan Gunung Api Samalas pada 1257.
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsyi
Sejumlah benda purbakala yang ditemukan di Lombok Tengah ini masih berkaitan dengan sisa letusan Gunung Api Samalas pada 1257.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Warga Dusun Ranjok, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, menemukan benda yang diduga batu nisan purbakala. Benda ini ditemukan kedalaman sekitar lima meter di atas lahan garapan pertanian saat tengah menggali sumur.

Benda setinggi sekitar 60 centimeter itu yang terbuat dari batuan cadas, memiliki 6 umpak, di bagian bawahnya bentuk kubus, umpak kedua lempengan pipih, ketiga lempengan tebal, keempat bentuk bunga teratai mekar. Umpak kelima ditutup teratai mekar terbalik, umpak keenam teratai mekar dan tepat di atasnya bulatan.

Mursid Fauzi (43), warga Dusun Ranjok, menyebutkan posisi benda tersebut saat ditemukan dalam keadaan berdiri saat ditemukan pada 2 November 2018. "Di bagian bulatnya, agak rusak setelah terkena linggis saat menggali tanah untuk sumur," kata bapak beranak empat itu.

Ia menceritakan penemuan itu berawal saat dirinya hendak membuat sumur di atas lahan tanah garapannya mengingat pascagempa warga kesulitan mendapatkan air. Kemudian, didatangkan pekerja penggali sumur. "Penggali sumur bekerja sejak pukul 07.30 Wita. Sekitar pukul 08.30 Wita, pekerja sudah menggali sekitar lima meter," katanya.

Saat itu, kata dia, air sudah ke luar, namun untuk mendapatkan air lebih banyak digali kembali. Dan linggis yang digunakan menerpa batu. Hingga penggali mencoba mengambil batu itu, dan saat diangkat batu itu seperti batu nisan zaman dahulu.

"Penggali melaporkan kepada saya atas temuan itu. Saya tidak mengerti benda apa itu?. Tapi informasinya merupakan batu nisan," katanya.

Kemudian dirinya mengamankan benda temuan itu. Ia menyebutkan sebenarnya dirinya juga pada tahun lalu pernah pula menemukan mata tombak terbuat dari besi.

"Saya juga pernah menemukan benda seperti mata tombak, tapi saya tidak mengerti hingga diberikan kepada rekannya yang pecinta barang antik," katanya.

Berdasarkan cerita orang tua dahulu, bahwa wilayahnya itu dahulunya sungai tapi diurug semasa Raja Anak Agung dari Kerajaan Karang Asem Bali. Topografi daerah itu, diapit tiga sungai yakni Kali Meninting, Kali Ampat dan Kali Asret. Dan terdapat empat pura yakni Pura Gunung Agung, Pura Majapahit, Pura Indrakila, dan Pura Indraloka.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement