REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Grup musik punk Marjinal menjadi salah satu penampil dalam acara bertajuk "Hip-Hip Hura" yang didedikasikan untuk penyanyi Chrisye. Pemilihan Marjinal sebagai musisi tamu terbilang unik karena perbedaan musik di antara keduanya.
Namun menurut Marjinal, Chrisye termasuk sosok yang bisa disebut sebagai 'punk'. "Ya punk. Secara bunyi itu punk banget. Siapa pun kemudian yang mewakili cita rasanya dan gagah berdiri di kaki sendiri bagi gue itu punk. Apalagi dia membawa cita rasa lokal itu punk," ucap Mike, vokalis Marjinal saat berbincang di kawasan Kemang, Jakarta, Senin (26/11).
Punk yang dimaksud Marjinal bukanlah soal aliran musik, melainkan melalui pesan-pesan yang dituangkan dalam lirik lagu Chrisye yang menyuarakan kegelisahan di masyarakat, serta keresahan dirinya atas situasi sekitar. "Hampir semua lagu Chrisye bentuk kegelisahan dia di mana dia berjibaku dengan masalah yang ada di depan dan di sekelilingnya kemudian ini jadi inspirasi dia dalam bentuk musik," kata Mike.
Marjinal mengaku awalnya terkejut ketika diminta membawakan lagu Chrisye dalam pertunjukan "Hip-Hip Hura". Namun, rupanya ada kesamaan antara musik Chrisye dan yang dimainkan Marjinal.
"Kita kalau boleh jujur awalnya tergelitik dan kemudian ketika dipahami maksud dari lirik lagu Chrisye, di sini kita memahami kita punya cara melihat yang sama. Ada kegelisahan yang sama yang ingin disampaikan," ujarnya.