REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polri menyatakan sudah mengantisipasi gejolak yang mungkin timbul jelang hari jadi Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada 4 Desember 2018. Polri mengklaim telah memantau pergerakan para separatis.
"Sekarang sudah kita antisipasi secara masif, jadi gerakan mereka selama ini betul-betul terpantau dengan baik," ucap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, Senin (26/11).
Dedi menyebut, gerakan para separatis kerap menjauh dari keramaian. Dedi menyebut para separatis, termasuk di antaranya kelompok bersenjata, kerap memilih daerah terpencil dalam beraktivitas. Mereka, kata Dedi, kerap menggunakan daerah-daerah yang berpenduduk sedikit.
"Yang kita antisipasi adalah yang jauh dari jangkauan aparat. Yang kita khawatirkan mereka mengganggu di tempat yang seperti itu," ujar dia.
Menjelang hari jadi OPM, Dedi mengakui adanya potensi kerawanan. Namun, menurutnya, Satgas Papua uang yang bertugas khusus mengamankan Papua sudah cukup mengantisipasi kerawanan dengan memitigasi gerakan para separatis.
"Polda papua saat ini ditambah satgas papua saat ini sudah cukup untuk mengantisipasi potensi kerawanan," ucap mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu.