Selasa 27 Nov 2018 11:36 WIB

Baznas Dorong UKM Garut Melalui Bantuan Modal

Produk olahan pertanian Garut diminati banyak pengelola hotel.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Friska Yolanda
Stand pameran produk olahan Garut
Foto: Republika/Edi Yusuf
Stand pameran produk olahan Garut

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Koperasi dan UKM bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menjalin kerja sama untuk mengembangkan koperasi di Kabupaten Garut. Demi menciptakan dan mengembangkan usaha, sejumlah pengusaha kecil pun diberi bantuan modal oleh Baznas Garut. 

Ketua Baznas Garut, Rd Aas Kosasih mengatakan, agar para penerima bantuan dapat menggunakan bantuan dengan optimal, kegiatan usaha mereka juga akan selalu dibina dan diawasi oleh Dinas Koperasi dan UKM. "Bantuan ini sejalan dengan program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan, di antaranya dengan membentuk dan mengembangkan badan usaha bagi rakyat kecil,” kata Kosasih, kemarin.

Menurutnya, kelompok usaha yang sudah diberikan bantuan oleh Baznas harus berafiliasi dengan lembaga usaha berbadan hukum seperti koperasi. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Garut, Eko Yulianto, mengatakan, agar kegiatan usaha dapat berjalan efektif dan efisien, dinasnya pun siap membina kelompok usaha yang akan dibangun maupun yang kini tengah melakukan pengembangan. "Kita siap membina dan mengawasi program ini. Harapannya, dengan usaha yang dibentuk dan berkembang, tentu diharapkan bisa meningkatkan perekonomian Garut," kata dia.

Gayung bersambut, Dinas Pertanian Kabupaten Garut menyatakan, sejumlah pengelola hotel mulai tertarik terhadap berbagai produk olahan makanan dari hasil pertanian di Garut. Sejumlah hotel pun tertarik dengan produk UKM Garut untuk disajikan kepada para tamu maupun wisatawan yang menginap di hotel.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut, Beni Yoga mengatakan, peluang pemasaran produk makanan olahan dari petani Garut saat ini cukup bagus. Salah satunya ditunjukan lewat adanya permintaan dari manajemen hotel di Garut.

Menurut dia, permintaan pasar dari industri hotel itu merupakan peluang yang harus dipenuhi produsen produk pertanian untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar daripada penjualan umumnya. "Sekarang peluang pemasarannya  sudah mulai terbuka lebar. Berdasar hasil pendataan di lapangan, produk makanan olahan pertanian maupun perkebunan di Garut cukup banyak, tercatat ada 120 jenis makanan yang siap dipasarkan,” ujar Beni.

Selama ini, lanjut dia, produk makanan olahan dari Garut terkendala oleh pemasarannya, termasuk masih minim dalam segi pengemasannya sehingga produk lokal terbilang kalah saing. Ia berharap, masyarakat yang mengolah makanan dari bahan baku hasil pertanian di Garut dapat dikemas lebih menarik.

"Untuk itu perlu adanya dorongan dan pelatihan bagi para pelaku UMKM khususnya kuliner agar lebih inovatif dan kreatif," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement