Selasa 27 Nov 2018 15:56 WIB

Survei: 70,3 Persen Pemilih Persepsi Kondisi Ekonomi Baik

Empat survei LSI, lebih dari 50 persen responden menilai ekonomi sedang dan baik.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Peneliti LSI Ardian Sopa saat menyampaikan survei Pertarungan Pilpres di Media Sosial, di Jakarta, Rabu (4/9).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Peneliti LSI Ardian Sopa saat menyampaikan survei Pertarungan Pilpres di Media Sosial, di Jakarta, Rabu (4/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait persepsi masyarakat terhadap kondisi ekonomi nasional saat ini dan pengaruhnya terhadap dukungan pemilih terhadap kandidat calon presiden (capres).  Pada November 2018, 70,3 persen responden menilai kondisi ekonomi baik.

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa menerangkan hanya sebanyak 24,7 persen responden yang mempersepikan kondisi ekonomi saat ini dalam keadaan buruk. Ia mengatakan angka ini juga tidak berbeda jauh dari tiga survei sebelumnya.

Pada tiga survei sebelumnya, ia mengungkapkan publik menganggap kondisi ekonomi saat ini cukup stabil. "Dari empat kali survei terakhir LSI Denny JA sejak Agustus 2018 hingga November 2018, rata-rata di atas 50 persen menilai kondisi ekonomi sedang dan baik," ujar Ardian di Kantor LSI Dennya JA, Rawamangun, Jakarta, Selasa (27/11).

Ardian menjelaskan pada survei Agustus 2018, 62,5 persen responden menyatakan kondisi ekonomi Indonesia dalam kondisi sedang dan baik. Pada survei yang dilakukan September 2018, terjadi sedikit penurunan penilaian terhadap kondisi ekonomi, yaitu 58,8 persen, yang menilai kondisi ekonomi baik.

Sementara pada Oktober 2018, mereka yang menilai kondisi ekonomi baik mengalami kenaikan menjadi 64,9 persen yang menilai kondisi ekonomi Indonesia baik. Ardian menjelaskan penilaian tersebut menurutnya berdampak pada dukungan pemilih terhadap capres.

Bahkan pada penelitian November terungkap responden yang mempersepsikan kondisi ekonomi dalam keadaan buruk mayoritas memilih Prabowo-Sandiaga sebagai capresnya. "Secara umum Jokowi diuntungkan oleh persepsi positif publik terhadap kondisi ekonomi Indonesia," ujarnya.

Meskipun di segmen agama minoritas dan Indonesia Timur ada yang menilai kondisi ekonomi memburuk, tetapi militansi yang memilih Jokowi masih cukup tinggi.

Untuk diketahui pengumpulan data survei tersebut dilakukan pada 10-19 November 2018 dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei melibatkan 1.200 responden yang dipilih dengan multistage random sampling. Sementara Margin of Error kurang lebih 2,9 persen.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement