Selasa 27 Nov 2018 16:59 WIB

Meksiko Tuntut Penyelidikan Serangan Gas Air Mata ke Migran

Petugas AS menembakkan gas air mata ke aran migran di wilayah Meksiko, Ahad (25/11).

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Petugas AS menembakkan gas air mata ke arah migran di perbatasan Meksiko
Foto: AP Photo/Rodrigo Abd
Petugas AS menembakkan gas air mata ke arah migran di perbatasan Meksiko

REPUBLIKA.CO.ID, TIJUANA -- Kementerian Luar Negeri Meksiko memberikan sebuah catatan diplomatik kepada Pemerintah AS pada Senin (26/11). Melalui catatan itu, Meksiko menyerukan dibukanya penyelidikan penuh terhadap penembakan gas air mata oleh petugas AS ke arah migran yang ada di wilayah Meksiko pada Ahad (25/11).

Permintaan resmi itu disampaikan sehari setelah insiden tersebut terjadi di dekat perbatasan San Ysidro yang memisahkan Tijuana di Meksiko dengan San Diego di Kalifornia, AS. Menurut otoritas perbatasan AS, lebih dari 40 orang ditangkap dan diyakini tidak ada yang berhasil menyeberang lebih jauh ke wilayah Kalifornia.

Foto-foto yang menunjukkan anak-anak migran melarikan diri dari tembakan gas air mata, telah memicu kritik tajam dari beberapa anggota parlemen AS dan badan amal. Kelompok bantuan kemanusiaan Inggris, Oxfam, mengatakan penggunaan gas air mata itu merupakan aksi yang memalukan.

"Gambar anak-anak yang bertelanjang kaki dan tersedak gas air mata yang ditembakkan oleh petugas Patroli Perbatasan AS telah mengejutkan kita," ujar Vicki Gass, Penasihat Kebijakan Senior Oxfam Amerika untuk Amerika Tengah, dalam sebuah pernyataan.