REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hujan intensitas lebat telah terjadi di sebagian besar wilayah-wilayah DIY beberapa hari terakhir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan, hujan lebat masih akan terjadi hingga akhir November.
Kepala Stasiun Klimatologi BMKG Yogyakarta, Agus Sudaryatno mengatakan, BMKG telah melakukan pemantauan terhadap dinamika atmosfer lautan terkini. Dari analisis yang dilakukan, mereka memprediksi terjadinya peningkatan curah hujan.
"Kondisinya berpotensi meningkatkan curah hujan di wilayah-wilayah DIY dalam empat hari ke depan (27-30 November 2018)," kata Agus.
Ia menjelaskan, ada sirkulasi angin tertutup di Laut Jawa yang cukup persisten hingga tiga hari mendatang. Hal itu diprediksi bisa mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin atau koncergensi di sepanjang Jawa.
Selain itu, terdapat aliran massa udara basah yang masuk dari Samudera Hindia ke wilayah-wilayah sepanjang Pulau Jawa. Kondisi itu yang dapat berkontribusi mendukung pertumbuhan awan hujan.
Kondisi ini dapat memicu pertumbuhan awan konvektif yang berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Agus menuturkan, hujan akan turut disertai petir atau kilat dan angin kencang.
Untuk Kabupaten Kulonprogo, hujan lebat itu diprediksi terjadi di Kecamatan Kalibawang, Samigaluh, Girimulyo dan Kecamatan Nanggulan. Di Kabupaten Bantul diprediksi terjadi di Kecamatan Piyungan, Banguntapan dan Kecamatan Kasihan.
Untuk Kabupaten Gunungkidul, hujan lebat diprediksi akan terjadi di Kecamatan Nglipar, Ngawen, Gedangsari, Patuk dan Kecamatan Semin. Untuk Kabupaten Sleman hujan lebat diprediksi terjadi di 13 dari 17 kecamatan yang ada.
Sedangkan, di Kota Yogyakarta, hujan lebat disertai petir atau kilat serta angin kencang diprediksi terjadi di hampir semua daerah. Dengan adanya situasi potensi ini, BMKG DIY mengeluarkan beberapa imbauan.
"Pertama waspadai potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat, terutama di daerah rawan banjir dan longsor," ujar Agus.
Masyarakat diminta mewaspadai kemungkinan hujan lebat yang bisa menyebabkan pohon maupun baliho tumbang atau roboh. Selain itu, masyarakat diimbau tidak berlindung di bawah pohon dan mengaktifkan telfon saat hujan disertai petir.
Untuk Rabu (28/11), BMKG memprakirakan hujan terjadi pada siang hari dengan intensitas yang berkurang pada malam hari. Cuaca berawal diprediksi terjadi pada pagi hari dan dini hari.
Suhu udara berkisar 21-31 derajat celsius, dengan kelembaban udara sekitar 63-98 persen. Angin diprakirakan akan bertiup dari arah selatan dengan kecepatan maksimum 25 kilometer per jam.
Tinggi gelombang laut di perairan selatan DIY diprediksi tidak terlalu tinggi yaitu 1,5-2 meter. Secara umum, BMKG memprakirakan hujan terjadi pada siang sampai sore di bagian utara DIY.