REPUBLIKA.CO.ID, BANDA NEIRA – Upaya untuk mengembalikan kejayaan pala asal Kepulauan Banda, Maluku, terus dilakukan. Salah satunya adalah dengan cara membangun pelabuhan ekspor khusus pala dari Kota Ambon.
Menurut Direktur Perlindungan Perkebunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementan, Dudi Gunadi, upaya membangun pelabuhan ini harus diusahakan oleh para pemangku kepentingan. Mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga para petaninya.
“Ini harus dilakukan bersama-sama,” kata Dudi usai acara Launching Kawasan Pala Berbasis Korporasi Petani di Banda Neira, Selasa (27/11).
Sejauh ini, PT Pelindo II selaku pengelola pelabuhan di wilayah Indonesia Timur, sudah menyambut baik wacana itu. Pelindo akan menjemput produk-produk pala yang memenuhi skala kontainer. Selain itu, pihak Bank juga sudah menyambut baik wacana tersebut.
Menurut Dudi, selama ini, produk pala dari Kepualauan Banda dan Maluku dibawa ke Surabaya dulu. Selanjutnya, baru diekspor ke negara-negara Eropa.
Dampaknya adalah, ada biaya yang ditanggung oleh petani. Selain itu, adanya risiko kualitas pala.
“Pala ini kan komoditas yang perlu mendapatkan perlakuan khusus agar kualitasnya tetap terjaga. Kalau transit-transit dulu dari pelabuhan di Ambon, kemudian ke Makassar, lalu ke Surabaya, siapa yang bisa menjamin kualitasnya bisa tetap baik,” kata Dudi.
Karena itu, lanjut Dudi, sangat disayangkan jika para petani pala di Kepulauan Banda sudah memproduksi pala berkualitas baik, namun kualitasnya menurun akibat perjalanan ke Surabaya dulu sebelum diekspor ke Eropa. Karena, pala asal Kepulauan Banda akan bercampur dengan pala daerah-daerah lainnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Maluku, Diana Padang mengatakan, salah satu kendala belum diwujudkannya pelabuhan ekpor khusus Pala di Kota Ambon karena Pemprov Maluku belum memiliki laboraturium uji pala. Laboraturium uji pala baru ada di Surabaya.
“Sementara, syarat permintaan dari Eropa adalah kualitas pala harus melalui laboraturium uji dulu,” kata Diana.
Karena itulah, lanjut Diana, pihaknya terus mengupayakan berbagai macam persyaratan pendukung agar pelabuhan ekspor di Ambon bisa terwujud. Jika sudah terwujud, maka pala dari Kepulauan Banda bisa langsung diekspor ke Eropa.
Buah pala di perkebunan Pala Dusun Mangku Bato, Desa Rajawali, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.