REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Duta Besar Belgia untuk Indonesia Stephane De Loecker melakukan audiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, di Gedhong Wilis kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (27/11).
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 30 menit, Stephane menawarkan kerja sama dalam bentuk pertukaran studi di bidang pendidikan dan kesehatan dengan Indonesia, termasuk dengan Yogyakarta.
Untuk mewujudkan hal itu, akan ditidaklanjuti di 2019 dalam perayaan 17 tahun hubungan bilateral Indonesia-Belgia. Salah satu misi Pemerintah Belgia, papar dubes, adalah untuk meningkatkan kerja sama dalam hal pertukaran pelajar Indonesia–Belgia.
Menurutnya, Indonesia mempunyai kualifikasi sumber daya manusia yang baik dalam bidang pendidikan. “Kami ingin pelajar Indonesia bisa belajar di universitas yang berada di Belgia, dan sebaliknya (pelajar Belgia ke Indonesia),” ujarnya.
Melalui kerja sama ini, lanjutnya, Belgia ingin membantu menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dalam bidang kesehatan, karena pendidikan di bidang kesehatan bukan hal yang mudah. “Untuk itu, kami berkeinginan untuk membantu,” kata Stephane.
Diungkapkan, kedatangannya ke Yogyakarta merupakan yang pertama kalinya. Ia merasa terkesan dengan Kota Yogyakarta. "Mudah-mudahan tahun depan saya bisa kembali ke kota yang indah ini," ujarnya.
Sementara itu, menanggapi tawaran kerja sama tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ketika, menyarankan agar hal itu disampaikan oleh Dubes Belgia ke LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) yang mengirimkan mahasiswa belajar di sana.
“Otomatis bila ada mahasiswa belajar ke Belgia bisa mengambil bidang kesehatan seperti calon dokter atau calon perawat,” kata Sultan.