Selasa 27 Nov 2018 20:55 WIB

Produksi Gas Sijunjung Tunggu Kesepakatan Harga dengan PLN

Aktivitas produksi bisa dilakukan begitu kedua pihak sepakat soal harga jual gas

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)
Foto: ANTARA
Sumur eksplorasi gas bumi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Produksi gas bumi dari sumur Sinamar di Kabupaten Sijunjung kini menunggu kesepakatan harga jual gas untuk pembangkit listrik. Artinya, proses negosiasi harga masih dilakukan antara kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) PT Rizki Bukit Barisan Energi dan PT PLN selaku calon pembeli gas. Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumatra Barat, Heri Martinus, menyebutkan bahwa aktivitas produksi bisa langsung dilakukan begitu kedua pihak sepakat tentang  harga jual gas.

"Sekarang sedang lakukan persiapan pembangkit listrik, karena gas di Sijunjung itu untuk pembangkit. Pendekatannya dengan PLN. Secara teknis kalau pembicaraan dengan PLN, klop, dia (kontraktor) langsung bangun pembangkit," jelas Heri, Selasa (27/11).

Urusan penjualan harga gas untuk PLN memang sedang digodok pemerintah. Kementerian ESDM mengusulkan adanya harga khusus gas untuk pembangkit listrik PLN segera diterapkan. Hal ini mengingat harga gas yang masih tinggi padahal, harga listrik tidak naik dan beban PLN semakin bertambah.

Pemerintah mencatat, PLN masih mendapatkan harga gas dari pengusaha di angka 9 hingga 11 dolar AS per mmscfd (juta standar kaki kubik per hari). Padahal untuk bisa mencapai angka keekonomian, PLN perlu mendapatkan harga gas setidaknya 6 dolar AS per mmscfd di wellhead (kepala sumur).

Dalam POD (Plan of Development) yang disepakati Kementerian ESDM, terdapat 27 titik sumur yang sudah ditentukan, seluruhnya berada di dalam Kabupaten Sijunjung. Diperkirakan, potensi gas yang dihasilkan sebesar 35 mmscfd atau setara dengan 210 Mega Watt (MW) listrik. Sejak kontrak eksplorasi mulai berjalan pada 2008 lalu, KKKS sudah melakukan empat pengeboran sumur eksplorasi yakni Sinamar-2, Sinamar-3, South Sinamar-2, dan Ganesha-1.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat, terdapat tiga wilayah kerja (WK) migas yang berada di Sumatra Barat. Selain Blok Singkarak atau sekarang disebut Blok South West Bukit Barisan, Kabupaten Sinjunjung juga menawarkan WK nonkonvensional dengan kandungan gas metana batubara atau coal bed methana (CBM).

Potensi CBM di Sijunjung pernah dibuktikan melalui pengeboran eksplorasi namun secara komersil belum dihitung. Satu WK lagi yang belum dieksplorasi terletak di perbatasan antara Sumbar dan Riau.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement