REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meski sudah ada kesepakatan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta menjadi milik kader PKS, hingga saat ini, PKS masih cenderung pasif. Alasannya, belum memberi kabar lebih lanjut soal uji kelayakan atau fit and proper test cawagub DKI Jakarta.
Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M Taufik mengatakan, PKS tidak perlu khawatir untuk mengikuti uji kelayakan. Taufik beralasan, prosedur ujian itu adalah standar yang dilakukan Gerindra saat menunjuk Sandiaga Uno dalam penentuan calon wakil gubernur DKI Jakarta, 2017 silam.
"Kenapa mesti khawatir dengan badan fit and proper test? Toh calonnya dari PKS semua," katanya saat ditemui di Menteng, Selasa (27/11).
Selain itu, Taufik juga berdalih bahwa alasan pihaknya kukuh ingin mengadakan uji kelayakan karena pihaknya memiliki tanggung jawab terhadap konstituen Gerindra. "Kami punya tanggung jawab pada konstituen partai ketika mengusulkan seseorang. Kalau enggak ada tes bukan hanya bikin enggak tenang, nanti dipertanyakan konstituen kami," ungkapnya.
Hingga saat ini, ujar Taufik, PKS belum memberi undangan terkait kelanjutan ujian itu. Sementara Gerindra, lanjut Taufik, sudah siap menjalankan tes tersebut.
"Kami sudah menyiapkan dua orang untuk badan fit and proper test itu. Yang pertama Siti Zuhro yang kedua Syarif. Jadi tinggal menunggu mereka (PKS) saja," kata Taufik.
Taufik juga tidak mempermasalahkan latar belakang calon wakil gubernur mendatang. Ia menitik beratkan wakil gubernur paham akan Jakarta, pemerintahan, dan mampu mengikuti visi-misi Anies dan Sandi.
"Karena dia mesti paham RJPMD itu, karena di situlah payung program gubernur dan wakilnya sepanjang periode dia (Anies-Sandi)," ujar dia.