Rabu 28 Nov 2018 15:26 WIB

Fadli Zon Sebut Elektabilitas Jokowi Turun Jika Ahok ke PDIP

Fadli tak masalah jika Ahok bergabung ke PDIP.

Rep: Febrianti Adi Saputro / Red: Muhammad Hafil
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) disebut-sebut bakal merapat ke PDI Perjuangan (PDIP) usai menjalani masa hukumannya yang akan berakhir 2019 mendatang. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai bergabungnya Ahok ke PDIP akan mempengaruhi suara Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau menurut saya sih menurunkan (elektoral Jokowi) ya bukan menambah, ya lihat aja," kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (28/11).

Fadli mengaku tidak mempersilakan hal tersebut. Wakil ketua DPR menganggap rencana berlabuhnya Ahok ke PDIP merupakan hak setiap orang.

"Mungkin habitatnya kan di sana, jadi tidak ada masalah ya," tuturnya.

Fadli pun enggan menjelaskan secara gamblang saat disinggung terkait adanya kemungkinan politik SARA kembali terjadi seperti 2017 sekembalinya Ahok ke jalur politik. Namun Fadli menyebut bahwa penyebab politik SARA adalah Ahok sendiri.

"Yang memulai politik SARA memang dia dulu kan. Kalau enggak ada dia mana ada politik SARA. Ini kadang-kadang orang seolah-olah lupa, yang memantik SARA itu yang pertama kali dia pelopornya," ungkapnya.

Sebelumnya Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengaku baru bertemu dengan Ahok. Dalam pertemuan tersebut, Ahok menyampaikan beberapa hal kepada Djarot, termasuk soal rencana masuk sebagai anggota PDIP.

"Dia (Ahok) bilang, 'kalau nanti saya masuk politik, saya akan pasti masuk PDI Perjuangan'," ujar Djarot dalam konsolidasi pemenangan Pemilu 2019 di DPC PDIP Sleman sebagai rangkaian Safari Kebangsaan tahap kedua, Senin (26/11). 

Baca juga:  Pilot Lion Air Berjuang Kendalikan Pesawat Hingga Terjatuh

Baca juga: Andy: Islam Membebaskanku Layaknya Kupu-Kupu

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement