REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, membutuhkan bandara untuk pesawat komersial agar sektor pariwisatanya dapat mendunia seperti yang terjadi di daerah lain di Indonesia.
"Kalau mau menjadi destinasi wisata mendunia, harus mempunyai 'airport'," kata Arief Yahya saat menghadiri kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata dan Sapta Pesona di Destinasi Wisata Kabupaten Pangandaran di Pangandaran, Rabu (28/11).
Ia menuturkan, Kabupaten Pangandaran harus menjadikan daerah pariwisatanya yang mendunia atau dikenal seluruh dunia. Upaya mewujudkan pariwisata mendunia itu, kata dia, salah satunya harus ada bandara internasional untuk memudahkan akses wisatawan menuju Pangandaran.
"Kalau mau menjadi destinasi utama kelas dunia, bupati (Bupati Pangandaran) tidak punya pilihan lain kecuali bandara yang kita miliki menjadi bandara internasional," katanya.
Ia menjelaskan, transportasi udara itu akan mempercepat jarak tempuh wisatawan dibandingkan menggunakan jalur darat. Menurut dia, jarak tempuh pesawat dari Ibu Kota Indonesia atau Jakarta menuju Pangandaran diperkirakan mencapai 30 sampai 45 menit.
Ia berharap, setelah adanya bandara internasional di Pangandaran akan lebih mempercepat pertumbuhan ekonomi pariwisata."Nanti yang akan tumbuh adalah daerah sekitar, itu terjadi di mana-mana," katanya.
Selain bandara internasional, kata dia, perlu didukung dengan sarana dan prasarana lainnya, termasuk sumber daya manusia di Pangandaran harus siap menuju pariwisata yang mendunia.
Bahkan, lanjut dia, Kabupaten Pangandaran juga harus memiliki berbagai kegiatan kepariwisataan agar semakin banyak wisatawan datang ke Pangandaran.
"Untuk pemasaran harus ada calendar of event, salah satu suksesnya pariwisata adalah mempunyai banyak event," katanya.