REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Suasana di Kota Surabaya, Jawa Timur beberapa hari terakhir ini tampak lain dari biasanya. Ada pemandangan indah dan sejuk seiring dengan mekarnya bunga Tabebuya di sepanjang jalan protokol.
Bunga bernama latin Tabebuia chrysotricha ini memang sengaja ditanam di sepanjang jalan protokol Kota Pahlawan. Bunga yang sekilas mirip dengan Sakura ini hanya mekar di ujung musim kemarau.
Bunga-bunga yang mekar berwarna kuning, merah muda, putih dan ungu itu bisa dijumpai di Jalan Embong Malang, Basuki Rahmat, Kertajaya, Raya Gubeng, Ahmad Yani, Mayjend Sungkono dan jalan lainnya.
Mekarnya Tabebuya tentu mampu memanjakan warga yang melintas di jalanan kota. Pun demikian, bunga bermekaran itu juga bisa dijumpai di taman-taman kota Taman Surya, Taman Apsari, Taman Bungkul dan lainnya.
Tidak hanya bunga Tabebuya yang bermekaran, melainkan juga ada bunga kertas, anggrek, bougenville yang berwarna merah muda, putih dan ungu. Bunga-bunga yang bermekaran ini menarik masyarakat umum untuk mengabadikannya lalu diunggah di media sosial.
Beberapa muda-mudi memanfaatkan mekarnya aneka jenis bunga itu dengan berswafoto. "Suasana di sini cukup indah. Ini bagus buat foto selfie (swafoto)," kata salah seorang mahasiswa Universitas Bhayangkara (Ubara), Riska saat bersantai bersama temannya di Taman Surya yang lokasinya berhadapan langsung dengan Balai Kota Surabaya.
Riska juga menilai bunga Tabebuya bermekaran membuat jalanan kota semakin cantik dan suasananya seperti menikmati mekarnya bunga sakura di Jepang. Warga Nginden Surabaya ini berharap agar Pemerintah Kota Surabaya lebih memperbanyak lagi menanam pohon Tabebuya di jalanan kota maupun taman.
Diketahui Tabebuya adalah jenis tanaman yang berasal dari negara tropis, Brazil. Tabebuya yang sering dijumpai di Indonesia berbentuk terompet dan bergerombol dengan ukuran 3-5 sentimeter. Seringkali banyak orang menyebutnya sebagai tanaman Sakura di Jepang, karena bila berbunga bentuk mirip seperti bunga Sakura.
Tabebuya termasuk jenis pohon besar yang memiliki keunggulan daunnya tidak mudah rontok, serta akarnya tidak merusak rumah atau tembok. Pohon yang bunganya bermekaran di akhir musim kemarau itu juga memiliki struktur ranting yang rindang, serta pohonnya tidak terlalu tinggi. Pohon ini juga berfungsi untuk penyerapan karbon serta polusi kendaraan.
Pemkot Surabaya sendiri mendatangkan pohon tersebut dari Malang dan Kediri sejak 2010. Tabebuya itu kemudian dibudidayakan di Kebun Bibit Surabaya untuk sewaktu-waktu ditanam di sejumlah jalan atau taman. Tabebuya yang tumbuh di Surabaya memiliki beberapa varian warna, yakni kuning, merah muda, putih, dan warna ungu yang disebut-sebut memiliki kemiripan dengan bunga sakura.
Kabag Humas Pemkot Surabaya M. Fikser mengatakan ide penanaman Tabebuya ini tidak lepas dari inisiatif Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini pada saat masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kebersihan dan Pertanaman (DKP) Kota Surabaya.
Namun penanaman pohon Tabebuya saat itu belum banyak. Pemkot Surabaya melakukan penanaman sejumlah jenis pohon dan tanaman secara serius pada 2010 untuk peremajaan ruang terbuka hijau di Surabaya. Menurut Fikser, mekarnya Tabebuya di Surabaya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada April dan November. Hal ini menjadi fenomena yang unik karena lazimnya bunga ini berkembang di musim kemarau, bukan pada musim menjelang hujan seperti sekarang ini.
"Suasana Surabaya menjadi romantis seperti di negara Sakura. Apalagi mekarnya di musim hujan ini cukup unik, karena saat mendung, angin berhembus dan suasana pun menjadi romantis," katanya.
Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya sudah menanam ribuan pohon Tabubaye ke sejumlah wilayah termasuk jalan dan taman di Kota Surabaya. Untuk itu, lanjut dia, pihaknya berencana akan menjadikan momentum bulan Oktober dan November sebagai musim Tabebuya yang diharapkan bisa menarik kunjungan wisatawan untuk datang ke Surabaya.
Ia mencontohkan di Jepang, banyak wisatawan berdatangan ke sana pada saat musim bunga Sakura bermekaran. Hanya saja kalau bunga Sakura jenis warnanya sedikit, namun Tabebuya jenisnya warnanya cukup banyak. Tentunya hal ini menajdi keuntungan sendiri bagi Kota Surabaya.