Kamis 29 Nov 2018 13:13 WIB

Luhut Sebut Presiden Galau Gara-Gara Proyek Petrokimia

Ketergantungan Indonesia atas energi fosil tidak bisa didiamkan terus menerus

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk segera merealisasikan proyek kilang petrokimia. Luhut meminta proyek ini segera terealisasi dan tidak molor lagi.

"Saya minta proyek ini jangan mundur lagi. Saya sudah tunggu tiga tahun dari awal proyek, tapi nggak jalan jalan," ujar Luhut saat memberi sambutan di Pertamina Energy Forum 2018, Kamis (29/11).

Baca Juga

Luhut menjelaskan pembangunan industri peterokimia ini penting agar proses hilirisasi bisa berjalan dengan baik. Luhut menilai sudah bukan saatnya lagi Indonesia hanya menjadi tempat untuk jual beli migas saja.

Ia mengatakan akan ada banyak manfaat jika Indonesia mulai mengembangkan hilirisasi sektor migas. "Presiden pun galau, karena sudah 4 tahun jadi Presiden belum ada yang jadi pembangunan kilang petrokimia," ujar Luhut.

Luhut juga menjelaskan saat ini sudah saatnya bagi negara untuk melakukan diservifikasi energi. Ia mengatakan ketergantungan atas energi fosil tidak bisa terus menerus didiamkan.

Luhut mengatakan jika tidak melakukan diservifikasi maka akan semakin memperburuk kondisi perekonomian. "Kita harus diversifikasikan energi, jangan percaya fosil saja. Kita punya geothermal, arus, angin. Macam macam. Kita olah dengan bagus," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement