REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Komisaris Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) Pierre Krahenbuhl mengucapkan terima kasih kepada Arab Saudi atas bantuan dana sebesar 50 juta dolar AS yang dikucurkannya. Menurutnya, bantuan tersebut sangat berkontribusi dalam mengurangi defisit anggaran UNRWA.
Krahenbuhl mengatakan, sejak awal tahun ini, UNRWA telah menghadapi defisit anggaran sebesar 446 juta dolar AS. Hal itu terjadi karena AS memangkas dan akhirnya menghentikan kontribusinya terhadap UNRWA.
Kendati mengalami defisit, UNRWA, kata Krahenbuhl, bertekad mempertahankan layanan kemanusiaannya untuk sekitar lima juta pengungsi Palestina. Kampanye penggalangan dana bertajuk "Dignity is Priceless" pun digencarkan UNRWA guna menutupi defisit anggarannya.
Dilaporkan laman Asharq Al-Awsat, menurut Krahenbuhl, masuknya dana bantuan sebesar 50 juta dolar dari Saudi telah mengurangi defisit UNRWA menjadi 21 juta dolar AS. Melalui pendanaan bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, Saudi telah menjadi mitra yang berkontribusi pada pengembangan kebijakan serta mekanisme aksi kemanusiaan.
Bantuan 50 juta dolar AS untuk UNRWA diserahkan oleh Direktur the King Salman Humanitarian Aid and Relief Center (KSRelief) Abdullah Al-Rabeea di Riyadh pada Selasa (28/11). Ia mengatakan bantuan diberikan atas inisiatif dari Raja Salman bin Abdulaziz yang ingin mengurangi beban penderitaan jutaan pengungsi Palestina.
Dana tersebut akan digunakan untuk keperluan pendidikan, kesehatan, dan perlindungan bagi pengungsi Palestina yang tersebar di Tepi Barat, Jalur Gaza, Suriah, Yordania, dan Lebanon. Menurut Al-Rabeea, bantuan tersebut sekaligus menegaskan posisi Saudi dalam mendukung rakyat Palestina. Saudi tercatat telah menyumbangkan dana sebesar 6 miliar dolar AS untuk Palestina. 250 juta dolar di antaranya disalurkan melalui UNRWA.