REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan sebanyak 70 persen perusahaan kelapa sawit memiliki sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pada 2020.
"Angka itu yang kami harapkan, sementara ini ISPO juga masih disuarakan oleh pemerintah agar lebih dikenal sebagai standar Indonesia di kalangan luar negeri," kata Asisten Departemen Bidang Perkebunan dan Hortikultura Kemenko Perekonomian Wilistra Danny di Jakarta, Kamis (29/11).
Ia menegaskan, pemerintah akan serius menangani gejolak di industri kelapa sawit dengan upaya-upaya yang menyasar pada pemahaman kalangan internasional. Termasuk adanya kampanye negatif terhadap produk kelapa sawit Indonesia yang dinilai merusak lingkungan dan tidak berkelanjutan.
"Kelapa sawit adalah solusi, bukan ancaman iklim dan lingkungan. Itu juga jadi tantangan dalam menyuarakan rencana strategis ke petani," katanya.