Kamis 29 Nov 2018 20:48 WIB

Kemendag: Skema Baru Penyerapan Beras Jamin Stabilitas Harga

Skema baru ini menuntut kinerja aktif dari Perum Bulog dalam menyerap beras petani

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Nidia Zuraya
Pedagang beras dengan bermacam harga.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pedagang beras dengan bermacam harga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Karyanto Suprih mengatakan, skema baru penyerapan beras yang akan diterapkan oleh Bulog akan berdampak positif terhadap masyarakat. Sebab, penyerapan beras akan lebih efektif sehingga ketersediaan dan harga di pasaran dapat lebih terjamin kestabilannya.

Karyanto mengatakan, dengan penerapan skema baru yang melibatkan pembiayaan dari pemerintah melalui APBN memungkinkan Bulog bergerak lebih leluasa. "Khususnya, tanpa harus memikirkan kerugian dari selisih harga beli dari petani dengan harga jual ke masyarakat," tuturnya ketika dihubungi Republika, Kamis (29/11).

Karyanto menambahkan, dengan catatan, Bulog juga harus melaksanakan penugasan oleh regulator. Sebagai operator, Bulog wajib mengikuti penugasan sesuai mekanisme yang ditetapkan. Termasuk dalam melakukan operasi pasar ketika ketersediaan beras di pasaran sudah dirasa berkurang.

Karyanto menjelaskan, skema baru ini juga menuntut kinerja aktif dari Bulog. Sebab, beras yang ada di gudang harus segera digelontorkan ke pasar langsung ke pedagang agar dapat mengerek harga turun hingga ke Harga Eceran Tertinggi (HET). "Dampaknya dijamin lebih efektif dan efisien (terhadap suplai beras)," ucapnya.