Kamis 29 Nov 2018 20:50 WIB

Anak-Anak India Kurang Gizi, Jumlah Stunting Tertinggi

46 juta anak di India mengalami stunting.

Rep: Marniati/ Red: Nur Aini
Anak-anak di India berendam di sungai untuk meredakan serangan udara panas
Foto: VOA
Anak-anak di India berendam di sungai untuk meredakan serangan udara panas

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Global Nutrition Report menyoroti kasus malnutrisi di seluruh dunia. Dilansir Aljazirah, Kamis (29/11), dari hasil laporan itu diketahui, sepertiga anak-anak yang mengalami masalah tinggi badan atau stunting berada di India.

"Sebanyak 46 juta anak di India terhambat karena kekurangan gizi dan 25,5 juta lebih didefinisikan sebagai "ceking"-yang berarti mereka tidak cukup berat untuk tinggi badan mereka," menurut Global Nutrition Report 2018.

Adapun untuk di seluruh dunia, 150,8 juta anak-anak bertumbuh pendek dan 50,5 juta terlalu kurus. Asia adalah salah satu wilayah yang terdampak cukup parah untuk kasus malnutrisi, meskipun wilayah ini mengalami pengurangan stunting terbesar dari 2000 hingga 2017 - dari 38 persen menjadi 23 persen.

Di India, tingkat kekurangan gizi yang tinggi menyebabkan anemia, tingkat kelahiran rendah, dan perkembangan yang terhambat. Dari tiga negara yang mengalami masalah malnutrisi, dua di antaranya berada di Asia yakni India (46,6 juta) dan Pakistan (10,7 juta).

Para peneliti Global Nutrition Report yang meneliti 140 negara,  menyerukan perubahan penting dalam respons terhadap ancaman kesehatan global ini. Global Nutrition Report adalah analisis tahunan yang diproduksi secara independen tentang keadaan gizi dunia.

Laporan Global Nutrition 2018 menemukan bahwa tingkat kekurangan gizi menurun secara global. Namun tingkat penurunannya tidak cukup cepat untuk memenuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) yang disetujui secara internasional untuk mengakhiri semua bentuk kekurangan gizi pada  2030.

Kasus kekurangan gizi di India bukan hanya dipengaruhi oleh jenis makanan yang dikonsumsi. Tetapi juga adanya masalah  ketidaksetaraan jender, menikah usia dini, buang air besar sembarangan, pendidikan, dan status ekonomi.

Meskipun data telah tersedia. Namun, penanganan masalah gizi buruk di India belum maksimal.

Secara global tidak ada negara yang mampu memenuhi sembilan target dalam penanganan gizi buruk. India tidak memenuhi satu pun dari sembilan target itu.

Upaya telah dilakukan untuk memastikan anak-anak memperoleh ASI eksklusif dan mendapatkan makanan bergizi dalam dua tahun pertama kehidupannya. Program air bersih dan  sanitasi juga dilakukan.

"Kami sadar akan fakta bahwa sebagian besar anak-anak kami mengalami stunting dan kekurangan berat badan. Untuk menyelesaikan masalah ini, kami telah meluncurkan misi nutrisi tahun ini di mana kami akan menggunakan teknologi baru untuk menyelesaikannya," ujar Rakesh Srivastava, dari Kementerian Perempuan dan Perkembangan Anak India.

Ekonomi India tumbuh paling cepat di dunia. Selama dua dekade terakhir India telah mencatat ekspansi ekonomi yang membantu mengangkat ratusan juta orang keluar dari kemiskinan. Namun masih terjadi kesenjangan begitu tinggi antara yang kaya dan miskin.

"Kami terus-menerus terkejut dan dipermalukan oleh laporan seperti ini. Di negara seperti India - di mana ada begitu banyak penekanan pada tingkat pertumbuhan ekonomi - sikap apatis kami terhadap kekurangan gizi dan keamanan pangan. Ini merampas masa depan anak-anak Ini harus menjadi prioritas nasional," kata Nikhil Day dari organisasi petani dan pekerja di negara bagian Rajasthan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement