Kamis 29 Nov 2018 22:13 WIB

Ketua Parmusi Mundur dari PA 212, Fadli: Dia Dukung Jokowi

Fadli Zon mengatakan ketua Parmusi tidak memiliki basis massa yang cukup signifikan.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Ratna Puspita
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Fadli Zon

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Fadli Zon mengaku tidak khawatir dengan keputusan Ketua Umum Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam  mengundurkan diri sebagai anggota dewan penasehat Persaudaraan Alumni (PA) 212. Ia menilai sosok Usamah Hisyam tidak terlalu penting di PA 212. 

"Tidak (khawatir), saya tahu Hisyam tidak ada apa-apanya itu,” kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (29/11).

Baca Juga

Politikus Partai Gerindra tersebut juga menilai Usamah Hisyam tidak memiliki basis massa yang cukup signifikan. “Lagi pula dari dulu pendukung Jokowi kan dia," ujarnya.

Sebelumnya, Ketum Parmusi Usamah Hisyam mengakui bahwa dirinya telah mengundurkan diri sebagai anggota dewan penasihat Persaudaraan Alumni (PA) 212. Surat pengunduran diri tersebut telah ia ajukan  sejak pekan lalu. 

"Ya karena saya melihat arah perjuangannya sudah berbeda sama sekali dengan semangat ruh perjuangan pada saat kita 212, 2016-2017, dan reuni agung 2017,\" kata Usamah saat dihubungi wartawan, Kamis (29/11).

Ia menjelaskan ruh perjuangan PA 212 ketika itu murni membela Al-Maidah, membela Islam, serta penggalangan persatuan umat Islam. Semangat tersebut masih terasa pada reuni 2017 meski ada muatan politis. 

Namun, kondisi berbeda untuk aksi reuni 212 yang akan datang. Ia menilai reuni akbar pada akhir pekan ini hanya untuk memberikan dukungan politik kepada salah satu capres. 

"Menjelang reuni 212 ini semangat yang dibangun adalah dalam rangka untuk memberikan dukungan politik kepada salah satu capres," kata dia.

"Semangat sekarang ini menjelang reuni 212  ini semangat yang dibangun adalah dalam rangka untuk memberikan dukungan politik kepada salah satu capres," ungkapnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement