Jumat 30 Nov 2018 00:07 WIB

Tiga Wartawan Republika Juarai AirNav Indonesia Award 2018

Tiga wartawan Republika meraih juara di tiga kategori berbeda.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Karta Raharja Ucu
Tulisan karya wartawan Republika, Rahayu Subekti yang meraih juara pertama ketegori cetak dalam AirNav Indonesia Award 2018.
Foto: Harian Republika
Tulisan karya wartawan Republika, Rahayu Subekti yang meraih juara pertama ketegori cetak dalam AirNav Indonesia Award 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga wartawan Republika menjadi juara dalam AirNav Indonesia Awards 2018. Tiga karya wartawan Republika menang di tiga kategori berbeda, yakni kategori cetak, online, dan video dalam lomba yang digelar Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia itu.

Untuk kategori cetak, berita karya Rahayu Subekti berjudul 'Sang Pemandu Lalu Lintas Pesawat Terbang', berhasil meraih juara pertama. Rara, sapaan akrab Rahayu, berhak atas hadiah Rp 20 juta dan liputan ke luar negeri. Pada kategori online, tulisan berjudul 'Detik Detik Menegangkan di Udara' karya Teguh Firmansyah menyabet juara ketiga. Teguh berhak menerima hadiah Rp 7,5 juta. Sementara di kategori video, Republika menyabet juara kedua berkat video berjudul 'Tanggung Jawab Besar Sang Penuntun Arah' karya Sadly Rachman.

Rara menuturkan, selain memenuhi tugas, ia memang berniat mengirimkan tulisan tersebut untuk kompetisi. Menurutnya, AirNav lembaga kompeten di bidang penerbangan, tetapi jarang mendapat sorotan media. "Padahal fungsinya penting banget, jadi pada dasarnya emang niat buat nulis soal Airnav," ucapnya, Kamis (29/11).

Sebelumnya ia belum pernah ikut AirNav Awards. "Ini pertama kalinya ikut lomba Airnav Awards," ujar wartawati yang tulisannya pernah meraih juara pada lomba Indonesia Open 2017.

Keberadaan lomba jurnalistik seperti AirNav Award, menurutnya menjadi salah satu cara menghidupkan kembali semangat kerja para pewarta. "Soalnya mood tuh naik turun, kerja beginian kadang males, kadang stuck. Kalo misal pernah menang itu ngebantu banget buat balikin mood," ucapnya. Rara pun berpesan untuk jurnalis muda agar berprestasi yang penting mau belajar dan jangan merasa sudah hebat.

Ditemui terpisah, Teguh Firmansyah, menjelaskan, industri penerbangan saat ini tumbuh dengan pesat. Akses-akses ke daerah dapat terjangkau dengan mudah dengan menggunakan pesawat, dan yang terpenting dari industri penerbangan adalah masalah keselamatan dan pelayanan.

"Inilah yang membuat saya tertarik ikut lomba karena ingin menyoroti faktor keselamatan dan akses pelayanan industri penerbangan," ucapnya, Kamis (29/11).

Teguh berkata, ujung tombak permasalahan itu ada pada Air Trafic Control (ATC) yang berada di bawah Airnav sebagai pengawas lalu lintas udara. Selain itu hubungan pilot dan ATC juga sangat penting. "Di tulisan saya jelas sehebat-hebatnya pilot, tidak akan bisa membantah ATC. Pilot harus berkoordinasi jika ingin mengubah rute," ujarnya.

Dan ternyata, kata Teguh, hubungan pilot dan ATC tidak hanya di udara. "Mereka juga kerap melakukan acara ngopi bareng untuk mengatasi masalah penerbangan," ucapnya.

photo
Pemandu lalu lintas udara AirNav Indonesia memantau pergerakan lalu lintas udara pesawat melalui layar radar di area control center menara kontrol (Air Traffic Controller/ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Novie Riyanto, Direktur Utama AirNav Indonesia, menjelaskan pihaknya telah menerima keputusan dari dewan juri mengenai pemenang-pemenang lomba karya jurnalistik tersebut. AirNav Indonesia mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan antusiasme yang sangat luar biasa dari seluruh rekan-rekan jurnalis di seluruh Indonesia.

"Kami menerima ratusan karya jurnalistik dengan kualitas yang sangat baik. Melalui penjurian dan penilaian yang sangat ketat dewan juri akhirnya telah mendapatkan pemenang-pemenang dari empat kategori yang dilombakan,” kata Novie dalam keterangannya, Kamis.

Ia menjelaskan, AirNav Indonesia Awards 2018 terdiri dari kategori media cetak, media online, foto dan video. Berita yang dikirimkan kepada panitia merupakan berita yang terbit pada sepanjang periode 22 Mei-26 Oktober 2018. Pendaftaran dan pengiriman karyadiakukan melaui portal https://awards.airnavindonesia.co.id/. Dewan juri menilai karya-karya terbaik yang telah dikumpulkan panitia melalui portal tersebut.

"Juri yang menilai karya-karya yang masuk seluruhnya dari eksternal. Tidak ada juri internal. Sehingga penilaian yang diberikan benar-benar obyektif,” ucap dia.

Dijelaskannya, tim juri terdiri dari Hery Trianto, Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Bambang S. Ervan, Tenaga Ahli Komunikasi Menteri Perhubungan Republik Indonesia dan Heru Legowo, Pengamat Layanan Navigasi Penerbangan. “Dewan Juri yang terdiri dari praktisi media massa, praktisi kehumasan dan pengamat layanan navigasi penerbangan, sedikitnya menilai 189 karya yang telah kami seleksi. Para juara dari masing-masing kategori juga akan kami ajak untuk meliput layanan navigasi penerbangan di luar negeri,” kata Novie.

Penghargaan ini, kata Novie, merupakan bentuk apresiasi AirNav Indonesia terhadap jurnalis dan karya-karyanya. "Bagi kami media sangat penting, karena bukan saja menjadi mitra dalam menyampaikan kinerja kami kepada publik, tetapi juga berperan memberi masukan bahkan mengkritik untuk mendorong kami bekerja lebih baik. Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang. Semoga kemenangan ini menjadi motivasi untuk terus bekerja melahirkan karya-karya jurnalistik yang mencerdaskan,” ucap Novie.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement