Jumat 30 Nov 2018 05:12 WIB

Seorang Perempuan di Jepang Ditahan Setelah Telantarkan Ayah

Meski sakit Alzheimer, sang ayah masih ingat nama putrinya Ritsuko

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Orang lanjut usia di Cina. Ilustrasi.
Foto: carnegieeurope.eu
Orang lanjut usia di Cina. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Seorang perempuan di Jepang, Ritsuko Tanaka (46) ditangkap di rumahnya karena meninggalkan kewajibannya untuk menjaga ayahnya yang menderita penyakit Alzheimer. Tanaka meninggalkan ayahnya di sebuah stasiun layanan jalan tol.

Berdasarkan Koran Mainichi, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (22/11). Setelah meninggalkan ayahnya, Tanaka kemudian kembali ke rumahnya yang berjarak 70 kilometer dari perhentian bus tersebut. 

Seorang staf memanggil polisi setelah melihat pria 79 tahun tersebut berjalan dan tampak kebingungan. Ia tidak dapat mengingat namanya sendiri atau alamat rumahnya, namun ia ingat nama putrinya. 

Sementara itu, Tanaka mengakui tuduhan tersebut. "Saya pikir lebih baik jika dia pergi ke fasilitas keperawatan setelah dirawat di perlindungan polisi daripada berada di bawah perawatan saya," kata Tanaka, dikutip SCMP, Kamis (29/11). 

Keputusan meninggalkan kerabat seperti ini ternyata sempat menjadi kebiasaan masyarakat dan disebut dengan 'ubasute'. Menurut analis politik di Institut Meiji, Jun Okumura, ubasute biasa terjadi di daerah miskin di utara dan timur laut Jepang. "Untuk bertahan setelah panen buruk, cuaca buruk atau semacam bencana dan mereka perlu mengurangi jumlah mulut untuk diberi makan," kata Okumura. 

Sebelumnya, pada 2011, seorang pria Katsuo Kurokawa (63) membawa adik perempuannya yang cacat ke pegunungan Perfektur Chiba dan meninggalkannya. Pria itu meninggalkan saudara perempuannya dengan beberapa makanan sebelum pergi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement