Jumat 30 Nov 2018 13:21 WIB

Jalinsum Lampung Terendam Banjir, Lalu Lintas Macet

Arus lalu lintas kendaraan Sumatra dan Jawa terhambat karena macet hingga 5 kilometer

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Andi Nur Aminah
Jalinsum
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Jalinsum

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Ruas jalan lintas Sumatra (jalinsum) di Tarahan, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung terendam banjir, Jumat (30/11). Arus lalu lintas kendaraan Sumatra dan Jawa terhambat karena macet hingga lima kilometer.

Keterangan yang diperoleh, Jumat (30/11),  banjir di Jalinsum setinggi lutut orang dewasa, setelah hujan turun sejak dini hari hingga siang. Air sungai meluap dan air pasang.

Tak hanya jalinsum yang terendam banjir, tetapi juga rumah warga di wilayah Kecamatan Katibung, Lampung Selatan. Banjir merendam rumah warga di Desa Rangai setinggi lutut orang dewasa. Hujan yang deras pada Jumat dini hari menyebabkan sungai setempat meluap. "Air mulai meninggi ketika waktu Subuh," kata Yono, warga Katibung.

Banjir yang merendam Jalinsum, mengakibatkan macet hingga lima kilometer. Arus kendaraan dari Pelabuhan Bakauheni dan dari arah Kota Bandar Lampung tersendat. Hanya kendaraan besar seperti truk dan bus yang bisa melintas. "Cuma truk fuso dan bus besar yang berani menerobos banjir. Kalau mobil pribadi memutar arah lewat jalan tol," ujar warga setempat.

Kepala Bidang Penanggulang Bencana BPBD Lampung Selatan Afendi menyatakan,  mengatakan Jalinsum yang terendam banjir berada di Desa Rangaitri hingga kawasan wisata Pasir Putih. Tinggi air mencapai 50 cm. Kawasan Jalinsum tersebut masih berada di pesisir Teluk Lampung.

Menurut dia, banjir di Jalinsum pada Jumat siang sudah mulai surut. Kendaraan sudah banyak yang melintas, namun masih terjadi kemacetan panjang, karena arus kendaraan sejak pagi belum bisa terurai.

Dalam peristiwa banjir tersebut, belum ada laporan korban jiwa, hewan, dan rumah tangga. BPBD setempat masih mendata jumlah korban rumah yang terendam banjir. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement