REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pelatih Persib Bandung Mario Gomez mengomentari laga final Cop Libertadores antara Rivel Plate dan Boca Juniors. Gomez adalah pelatih asal Argentina yang juga mengetahui kuatnya rivalitas kedua tim ini.
Gomez menyayangkan kejadian pelemparan pada bus Boca Juniors pekan lalu. Hal tersebut menyebabkan pertandingan final leg kedua diundur dan dipindahkan ke luar Argentina.
"Itu sangat memalukan, karena itu tidak baik untuk sepak bola Argentina. Tidak hanya untuk pertandingannya, tapi juga untuk para pemain," kata Gomez di SPOrT Jabar, Kota Bandung, Kamis (29/11).
Gomez mengakui kejadian tersebut sempat tidak pernah terjadi lagi. Namun dia menilai hal tersebut terjadi karena pertemuan keduanya dalam laga final. "Karena ketika pemain datang ke stadion mereka menggunakan bus. Sebelumnya tidak pernah terjadi apa-apa, tapi yang terakhir ini tidak bagus dan memalukan," jelasnya.
Selama beberapa tahun terakhir, Gomez menghabiskan waktunya berkeliling Asia. Selama itu pula ia tidak terlalu mengikuti perkembangan sepak bola Argentina. "Dahulu memang sempat beberapa kali terjadi. Tapi setahun ke belakang ini tidak ada, saya tidak tahu karena saya tidak ada di sana. Tapi semenjak saya di sini, saya belum pernah mendengar kejadian itu," katanya.
Gomez berharap kebiasaan tersebut harus dihilangkan. Karena, rivalitas pertandingan hanya ada di lapangan dan kedua pendukung menonton 'pertunjukan' sepak bola itu. "Saya juga sering berbicara, karena ini untuk masa depan yang lebih baik dan kedamaian saat perhelatan besar seperti ini," tegasnya.
Gomez mengakui hal tersebut menambah citra buruk sepak bola Argentina. Karena, selain beberapa kali terjadi hal serupa, pendukung sepak bola Argentina juga kerap kali membuat masalah pada saat Piala Dunia 2018 beberapa waktu lalu. "Tapi kalau seperti ini tentu tidak bagus untuk Argentina. Saya sangat malu dan sedih karena situasi ini."