Jumat 30 Nov 2018 16:12 WIB

Boeing Perbarui Software Pesawat Setelah Lion Air Jatuh

Pembaruan dilakukan menyusul jatuhnya pesawat Lion Air dengan seri 737 MAX.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Lion Air Boeing 737 MAX 8.
Foto: Boeing
Lion Air Boeing 737 MAX 8.

REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Boeing Co sedang mempertimbangkan rencana untuk memperbarui perangkat lunak pesawat Boeing 737 MAX dalam enam hingga delapan pekan ke depan. Pembaharuan itu akan membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh pilot Lion Air dalam kecelakaan mematikan bulan lalu di Indonesia.

Penyidik kecelakaan memusatkan perhatian pada kemungkinan bahwa sistem anti-stall baru yang berulang kali mendorong pesawat Lion Air ke bawah, mendapatkan data yang salah dari sensor rusak yang berasal dari penerbangan sebelumnya. Boeing telah mengatakan prosedur kokpit yang diterapkan pada penerbangan selanjutnya sudah siap untuk mengatasi masalah seperti itu. Menurut Boeing, seri 737 masih tetap aman untuk terbang.

Namun, AS mengatakan Boeing juga harus memeriksa kemungkinan pembaharuan perangkat lunak. Boeing mendapat banyak kritik karena tidak melakukan perubahan pada sistem otomatis 737 MAX, versi terbaru jet penumpang terlarisnya.

Meski rencana pembaharuan masih belum final, pembaharuan perangkat lunak 737 MAX dapat memblokir sistem anti-stall yang telah dimodifikasi, yang dikenal sebagai MCAS, untuk terus berjalan sampai pesawat menyentuh batas bawahnya. Fungsi MCAS akan dinonaktifkan jika pilot meniadakannya dengan menyesuaikan pengaturan dalam arah yang berlawanan. "Ketika pilot membuat penyesuaian, maka pada dasarnya itu akan menonaktifkan MCAS, kecuali pilot mendapat data baru," kata seorang sumber Boeing yang berbicara tanpa menyebutkan nama.