Sabtu 01 Dec 2018 07:11 WIB

Santri Milenial Center Inisiasi Gerakan Santri Wirausahawan

Sudah saatnya, pondok pesantren juga jadi tempat belajar menggeluti dunia usaha.

Santri Millenial Center (SIMAC) mengadakan diskusi dan launching kedai Kopi Abah dengan mengusung tema “Membumikan Gerakan Santri Wirausahawan (GUS IWAN) di Era Digital”.
Foto: istimewa
Santri Millenial Center (SIMAC) mengadakan diskusi dan launching kedai Kopi Abah dengan mengusung tema “Membumikan Gerakan Santri Wirausahawan (GUS IWAN) di Era Digital”.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Santri Millenial Center (Simac) menginisiasi gerakan santri wirausahawan atau disingkat Gus Iwan. Gerakan ini mengajak insan pondok pesantren untuk berwirausaha sebagai salah satu upaya memberdayakan ekonomi umat.

"Kami mengajak santri dan kaum muda untuk mulai berwirausaha dengan bergabung dalam Gerakan Santri Wirausahawan atau disingkat Gus Iwan. Sudah saatnya, pondok pesantren tak hanya menjadi tempat menimba ilmu agama tapi juga tempat belajar menggeluti dunia usaha," kata Pembina Simac Syauqi Ma'ruf Amin dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (30/11).

Syauqi memaparkan pentingnya untuk mendorong anak-anak muda terutama kalangan santri untuk menggeluti dunia wirausaha. Potensi anak muda yang begitu besar inilah yang ditangkap oleh Simac untuk menjadi wadah berdiskusi, bertukar pikiran, dan memulai aksi untuk berwirausaha dalam Gerakan Santri Wirausahawan.

Presiden Direktur Simac, Gus Rohman mengatakan ada begitu banyak peluang bagi insan pondok pesantren untuk konsisten menjalankan program pemberdayaan ekonomi umat. "Salah satu yang kami lakukan misalnya sejak awal November lalu meluncurkan Kedai Kopi Abah di Bekasi. Sebelumnya Kopi Abah mulai banyak dikenal di kalangan santri dan kaum muda di Cirebon, Jawa Barat," katanya.

Ia mengatakan sebagai upaya santri milenial berwirausaha, brand yang diinisiasi oleh para santri itu akan dikembangkan di kota-kota lain seperti Jakarta, Bandung, Depok, Bali, Pasuruan, Probolinggo, Tangerang, NTT, hingga Papua. "Kopi Abah ini diharapkan bisa menjadi kail untuk para santri dan juga kaum muda untuk terjun ke dunia wirausaha. Apalagi bagi santri, kopi sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Konsep kedai yang diusung Kopi Abah juga memungkinkan pengunjung untuk mengadakan acara di dalamnya semacam diskusi. Ia misalnya menggelar diskusi tentang Arus Baru Ekonomi Indonesia di Kedai Kopi Abah Cirebon yang dihadiri Gus Syauqi Maruf Amin (pembina Simac) dan Febri Wibawa Parsa, Sekretaris Jenderal Asosiasi Kelompok Usaha Rakyat Indonesia (AKURINDO) pada 29 November 2019.

Febri mengatakan bahwa gerakan santri wirausaha direspons sangat baik oleh para santri. Pihaknya akan mendukung dan ikut mewujudkan target Simac yang akan melahirkan sejuta santri usahawan di seluruh Indonesia.

"Kami punya produk asuransi mikro. Para santri juga membutuhkan asuransi dalam berusaha karena unit usaha mikro ini sangat butuh untuk didampingi baik dalam akses modal sampai akses pasar. Dengan adanya asuransi akan memberikan kenyamanan bagi para calon pendukung akses modal" kata Febri.

Pada kesempatan itu, Simac juga memberikan kartu Gus Iwan terhadap sepuluh santri dan santriwati di Cirebon. Kartu anggota Simac ini bisa difungsikan untuk akses modal, pelatihan, dan pembinaan hingga pengurusan izin usaha.

Simac adalah sebuah wadah perjuangan santri dalam membangun ekonomi kerakyatan berbasis keumatan. Wadah ini menargetkan untuk bisa mendorong lahirnya jutaan santri usahawan di seluruh Indonesia. Sebagai salah satu komitmen untuk dalam mencetak generasi tangguh yang Islami dengan menciptakan produk halal dan tanpa riba.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement