REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hidayat Nur Wahid, menyambut positif instruksi Presiden PKS Sohibul Iman agar para kadernya ikut Reuni 212 pada Ahad (2/12). Menurut politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, aksi 212 merupakan bagian dari perjuangan keumatan.
''kader PKS ikut aksi 411 dan 212 karena bagian dari perjuangan keumatan sekaligus perjuangan demokrasi,'' kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, seperti dikutip dari Antara.
HNW, sapaan akrab Hidayat, menyebut kader PKS sejak aksi 411 dan 212 tahun lalu selalu ambil bagian tanpa membawa atribut partai. Kehadiran kader PKS selalu menghadirkan sesuatu yang damai, aman, tertib dan tidak melanggar aturan.
Karena itu, menurut Hidayat, seruan agar para kadernya ikut Reuni 212 pada Ahad (2/12) besok bukan merupakan hal yang baru. Ia menilai seruan atau instruksi itu merupakan bagian dari tradisi PKS.
''Kalau Sohibul Iman menyampaikan semacam instruksinya, itu hanya penguatan saja dari apa yang selama ini memang sudah dilakukan,'' ujarnya. ''Tentu tidak ada sanksi kalau ada kader yang tidak hadir, karena ini adalah bagian daripada kebebasan sekaligus juga independensi.''
Sebelumnya Presiden PKS, Mohamad Sohibul Iman, mengatakan partainya berkomitmen penuh ikut menyukseskan acara Reuni 212 yang akan digelar pada Ahad (2/12) di Lapangan Monas, Jakarta Pusat. Ia menginstruksikan kadernya hadir dalam acara tersebut.
Sohibul menegaskan bahwa PKS akan terus menjaga dan mendukung para ulama. Dukungan ini direalisasikan diantaranya dengan mendukung kegiatan-kegiatan yang diadakan para ulama, seperti Reuni 212.
''Sesuai keputusan Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS, para kader PKS diminta hadir menyukseskan Reuni 212,'' kata Sohibul di Jakarta, Rabu (28/11). Meskipun meminta para kader PKS hadir dalam acara tersebut, namun dirinya meminta tidak menggunakan atribut partai dalam bentuk apapun.