REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Warga Palestina di Jalur Gaza melakukan aksi protes setiap Jumat di pagar pembatas Gaza dan Israel. Kementerian Kesehatan Palestina menyampaikan, sebanyak 18 warga Palestina terluka akibat ditembak tentara Israel saat melakukan aksi protes pada Jumat (30/11).
Korban yang terluka terkena peluru tajam ketika ribuan warga Palestina berkumpul di sepanjang pagar yang memisahkan wilayah Gaza dengan Israel. Meski terkena peluru tajam, tidak ada laporan yang mengatakan jiwa mereka terancam.
Warga Palestina di Gaza setiap Jumat melakukan aksi protes sejak Maret lalu. Aksi protes tersebut sebagai bagian dari Great March of Return. Yakni protes menuntut agar para pengungsi Palestina diizinkan untuk kembali ke tanah milik mereka yang ditinggalkan. Sekarang tempat yang mereka tinggalkan tersebut menjadi wilayah Israel.
Middle East Eye pada Jumat (30/11) waktu setempat melaporkan, para pengunjuk rasa protes dan menyeru agar blokade ketat yang dilakukan Israel di wilayah Palestina pesisir segera diakhiri. Mereka juga menuntut hak mereka untuk kembali ke rumah leluhur mereka di tempat yang sekarang dikuasai oleh Israel.
Jumlah orang yang melakukan aksi protes telah turun sejak perjanjian gencatan senjata tercapai antara Israel dan Hamas pada awal bulan ini. Namun, sekitar 235 warga Palestina di Gaza telah meninggal dunia sejak Maret lalu. Sebagian besar meninggal karena ditembak Israel, terkena serangan udara dan tank Israel. Dua tentara Israel juga terbunuh dalam periode yang sama.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sekitar 6.000 warga Palestina juga telah terluka akibat peluru yang ditembakkan tentara Israel saat aksi unjuk rasa berlangsung. Doctors Without Borders (MSF) mengatakan, sistem perawatan kesehatan di Gaza sedang berjuang untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina yang terluka akibat tertembak saat aksi protes. Akibatnya, ribuan warga Gaza menderita luka dalam waktu cukup panjang.
Sementara, mayoritas pasien MSF membutuhkan perawatan medis lebih lanjut untuk menyembuhkan luka mereka dengan sempurna. Bahkan mereka membutuhkan rehabilitasi.