REPUBLIKA.CO.ID, ALASKA -- Gempa kuat mengguncang Alaska Selatan Jumat pagi (30/11). Kerusakan berat terjadi akibat gempa ini. Jalan-jalan rusak dan menghancurkan pemancar televisi di Anchorage, kota terbesar di negara bagian itu. Namun hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa atau luka.
Gempa berkekuatan 7,0 skala richter itu terjadi di sekitar utara Anchorage, kota dengan populasi 300 ribu penduduk atau sekitar 40 persen dari populasi Alaska. Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) mengatakan gempa itu memiliki kedalaman 43 km.
USGS melaporkan gempa susulan masih sering terjadi. Ini menghasilkan guncangan kuat dalam radius 50 km dari pusat gempa.
Peringatan tsunami sempat dikeluarkan untuk wilayah Cook Inlet, yang menghubungkan Anchorage dengan Teluk Alaska. Namun akhirnya peringatan itu dicabut.
Saluran Trans Alaska yang terhubung dari North Slope sepanjang 1.300 km ke terminal laut di Valdez dimatikan sebagai tindakan pencegahan. Juru bicara operator, Aleyska Pipeline Service Co mengatakan tidak ada kerusakan pada sistem itu.
Infrastruktur di dalam dan di sekitar Anchorage mengalami kerusakan parah. Beberapa rumah dan bangunan lainnya rusak berat dan banyak jalan dan jembatan terpaksa ditutup.
Lalu lintas di Anchorage juga terhenti. Kemacetan parah juga terjadi pada jalan menuju ke luar kota setelah gempa melanda sekitar pukul 8.30 pagi waktu setempat.
Deklarasi bencana dikeluarkan oleh Gubernur Bill Walker dan Walikota Anchorage Ethan Berkowitz. “Hari yang menakutkan bagi Alaska. Kami telah melalui gempa bumi di masa lalu. Yang ini berbeda. Ini sangat, sangat menakutkan, kerusakan yang tidak sepenuhnya kami pahami,” kata Walker dalam pernyataan video.
Walker mengatakan dia telah melakukan kontak dengan Gedung Putih, yang menjanjikan bantuan darurat dari pemerintah federal. Senator Lisa Murkowski dari Alaska mengatakan di Fox News Channel sebuah tim dari Badan Manajemen Darurat Federal sedang dalam perjalanan ke lokasi gempa untuk melihat kerusakan secara langsung. "Tapi kita tahu bahwa tragedi sebesar ini akan membutuhkan sumber daya dari luar," katanya.
Gempa bumi kuat sering terjadi di Alaska yang aktif secara seismik. Tetapi gempa bumi ini cenderung terjadi di daerah terpencil yang jarang penduduknya di mana hanya menimbulkan sedikit kerusakan.
Menurut situs web pemerintah, Alaska telah mengalami gempa bumi mulai dari 7 hingga 8 SR setidaknya sekali dalam setahun sejak 1900. Alaska selatan dilanda gempa 9,2 SR pada 1964, yang menjadi gempa bumi terkuat kedua di dunia.
Video di media sosial menunjukkan berbagai gambar kerusakan dari gempa, termasuk lantai supermarket yang penuh dengan barang-barang berjatuhan dari rak-rak. Studio stasiun televisi KTVA juga terlihat berantakan.
Foto yang diunggah oleh seorang reporter di KTVA menunjukkan ruang berita yang sepi, dengan langit-langit ruangan runtuh. Puing-puing juga tersebar di seluruh ruangan. CNN melaporkan bahwa pemancar televisi KTUU, afiliasi NBC, juga mengalami kerusakan.
Bandara Internasional Ted Stevens Anchorage tetap buka, tetapi aktivitas untuk kedatangan dan keberangkatan ditutup. Sekolah-sekolah juga meliburkan muridnya.