REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Perdana Menteri Inggris Theresa May mendesak Pangeran Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) untuk menahan pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. May meminta MBS mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
KTT G20 di Argentina adalah perhelatan internasional besar pertama yang dihadiri MBS sejak pembunuhan kolumnis Washington Post Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober lalu. Pembunuhan itu telah menimbulkan ketegangan dalam hubungan Arab Saudi dan Barat. Kasus ini juga merusak citra MBS di dunia internasional. Arab Saudi mengatakan MBS tidak mengetahui rencana pembunuhan itu.
"Perdana Menteri menekankan pentingnya memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan Jamal Khashoggi bertanggung jawab, dan Arab Saudi juga harus mengambil tindakan agar insiden menyedihkan seperti itu tidak terjadi lagi," kata pernyataan kantor PM May yang membacakan hasil pertemuan May dengan MBS.
May sebelumnya berjanji untuk membahas kasus Khashoggi dengan MBS. Ia mengatakan penyelidikan atas pembunuhan Khashoggi harus dilakukan secara kredibel.
Seorang pejabat senior Inggris mengatakan, May juga akan bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Sabtu. Kedua pemimpin itu kemungkinan akan berdiskusi tentang penyelidikan yang dilakukan Turki dalam pembunuhan Khashoggi.
Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan kepada MBS pada Jumat bahwa Eropa akan mendesak para ahlinya untuk menjadi bagian dalam penyelidikan pembunuhan Khashoggi.
Negara-negara Barat juga menyerukan diakhirinya kampanye militer yang dipimpin Saudi di Yaman. "Di Yaman, Perdana Menteri May mendesak untuk mengakhiri konflik dan memberikan bantuan kepada jutaan orang yang terancam kelaparan. Dia mendesak dukungan Saudi untuk Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa Martin Griffiths dalam pembicaraan damai mendatang," kata pernyataan itu.
Inggris menghadapi tekanan untuk menghentikan penjualan senjata ke Arab Saudi. Ini karena tingginya korban tewas dalam serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi yang didukung Barat di Yaman.
Baca juga, Macron Desak Keterlibatan Eropa dalam Penyelidikan Khashoggi