Ahad 02 Dec 2018 12:25 WIB

AS dan Cina Sepakat Tunda Tarif Baru

Penundaan tarif baru berlaku selama 90 hari.

Rep: Fergi nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping.
Foto: AP Photo/File
Presiden AS Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping.

REPUBLIKA.CO.ID, BUINOS AIRES - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Cina Xi Jinping menyepakati menunda tarif impor pada perdagangan baru selama 90 hari ke depan. Pemerintah AS mengatakan, selang waktu tersebut memungkinkan pembicaraan kedua belah pihak soal tarif bea impor yang diterapkan keduanya.

Keduanya bertemu pada konferensi tingkat tinggi (KTT) G-20 di Buinos Aires, Argentina. Pada Sabtu (1/12), para pemimpin negara G-20 menyetujui deklarasi bersama yang mencatat perpecahan atas perdagangan, namun tidak mengkritik proteksionisme. Cina, kemudian menyepakati untuk tidak memberlakukan tarif perdagangan baru setelah 1 Janurari 2019.

Perang Dagang Memanas, Investor Diprediksi Tinggalkan Cina

Sebelumnya, jelang KTT G-20, Trump mengatakan, dia akan melanjutkan rencana untuk menaikkan tarif baru pada barang-barang Cina sebesar 200 juta dolar AS. Trump pertama kali memberlakukan tarif pada September lalu, dari 10 persen hingga 25 persen yang akan dimulai pada Januari.

Gedung Putih mengatakan, langkah penangguhan tarif selama 90 hari tidak memperngaruhi jalannya tarif. Jika pada akhir periode waktu ini para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan, tarif 10 persen akan dinaikkan menjadi 25 persen.

"Sebagai imbalan, Cina setuju membeli sejumlah produk pertanian, energi, industri dan lain yang tidak ditentukan, tetapi dilihat substansialnya," ujar pernyataan Gedung Putih dilansir BBC, Sabtu.

Sementara televisi nasional Cina sebelumnya mengatakan, tidak ada tarif tambahan yang akan dikenakan setelah 1 Januari mendatang. "Negosiasi antara kedua belah pihak akan berlanjut," ujar pemerintah Cina.

AS dan Cina telah memberlakukan tarif barang-barang mereka sebesar miliaran dolar. AS mengenakan tarif ke Cina mencapai 250 dolar AS pada barang-barang Cina sejak Juli. Cina pun tak mau kalah, dengan mengenakan tarif balasan pada bea masuk barang-barang AS sebesar 110 dolar AS.

Trump mengancam, jika pembicaraan di Argentina tidak berhasil, ia akan melakukan ancaman mengenakan lagi sisa tarif sebesal 267 dolar AS ekspok Cina tahunan ke AS dengan tarif 10-50 persen.

Sementara itu, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan, bahwa Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) merupakan badan yang mengatur perselisihan dagang. Oleh karenanya, menrutnya perlu dimoderenisasi.

"Ini adalah pertama kalinya G-20 mengakui bahwa WTO gagal memenuhi tujuannya dan membutuhkan reforamsi," ujar seorang pejabat senior AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement