Ahad 02 Dec 2018 12:51 WIB

Jokowi: Manfaat Dana Desa tak Bisa Instan

Pada tahun ini pemerintah mengucurkan dana desa sebesar Rp 73 triliun

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Dana Desa
Dana Desa

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat untuk mengelola dana desa yang dikucurkan oleh pemerintah dengan baik. Pembangunan melalui dana desa ini dapat mendorong peningkatan kesejahteraan serta mengurangi ketimpangan dan kemiskinan masyarakat.

Kendati demikian, ujar Jokowi, hasil dari pembangunan melalui dana desa ini tak dapat langsung dinikmati oleh masyarakat. Hal ini disampaikan Jokowi saat sosialisasi prioritas penggunaan dana desa tahun 2019 di Lapangan Bola Bojong Kiharib, Cigombong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ahad (2/12).

Baca Juga

"Kadang-kadang kita ini senangnya instan. Pinginnya langsung mendadak mana manfaatnya. Tidak seperti itu. Kadang-kadang kita pahit dulu, enggak apa. Pahit dulu setahun, dua tahun, atau lima tahun, kadang sakit dulu dalam pembangunan ini. Tetapi manfaatnya nanti akan kita rasakan setelah itu," kata Jokowi.

Sejak dikucurkan pada 2015, pemerintah telah menggelontorkan Rp 187 triliun ke seluruh desa di Indonesia, dengan rincian pada 2015 sebesar Rp 20,7 triliun dan pada 2016 sebesar Rp 47 triliun. Sedangkan pada 2017, pemerintah mengucurkan Rp 60 triliun dan pada 2018 dikucurkan sebesar Rp 73 triliun.

Kepada para pengelola dana desa, Presiden pun meminta agar penggunaan dana desa difokuskan untuk prioritas kebutuhan desa. Seperti pembangunan jalan, jembatan, penyediaan air bersih, dll.

"Tetapi saat membangun itu tolong diperhatikan. Satu, pembelian material-material itu lakukanlah di desa setempat. Kalau enggak ada bisa di lingkup kecamatan. Saya titip ini. Supaya uang beredar itu tidak kembali ke kota apalagi kembali ke Jakarta," tambah Jokowi.

Presiden memaparkan, selama dana desa tersebut dikucurkan ke 74.900 desa, pembangunan pun berjalan secara masif. Hasilnya, jalan desa sudah terbangun hingga 158 km, dan sebanyak 18 ribu posyandu serta 48 ribu PAUD juga telah terbangun. Selain itu, dengan dana desa tersebut dibangun sebanyak 6.900 pasar desa, tiga ribu embung, 39 ribu irigasi, dan juga satu juta meter jembatan.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan pemerintah fokus melakukan pembangunan di berbagai daerah dalam empat tahun terakhir ini. Hal ini dilakukan untuk pemerataan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Saya berani mengambil risiko-risiko ini karena saya tahu kita memerlukan itu. Kalau saya mau, saya bangun saja di Jawa, luar Jawa enggak usah. Kenapa? 60 persen penduduk Indonesia itu ada di Jawa. Tetapi tidak saya lakukan itu," jelas Jokowi.

Setelah fokus pada pembangunan infrastruktur, Jokowi mengingatkan penggunaan dana desa pada tahun berikutnya agar difokuskan pada pemberdayaan ekonomi dan inovasi desa. Ia mencontohkan pembangunan pemberdayaan ekonomi di Desa Ponggok, Jawa Tengah yang dapat menghasilkan pendapatan hingga Rp 14 miliar.

Bahkan, salah satu desa di Bali juga berhasil mengembangkan perekonomiannya dan bisa meningkatkan pendapatan daerahnya hingga Rp 34 miliar. Karena itu, Presiden pun mendorong agar masyarakat di Jawa Barat juga dapat memanfaatkan dana desa tersebut untuk pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan inovasi desa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement