REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin hanya dapat dilakukan jika Rusia melepaskan tiga kapal angkatan laut Ukraina beserta awaknya yang ditahan sejak pekan lalu. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
"Kami ingin para pelaut dikembalikan, kami ingin kapal-kapal itu kembali," ujar Pompeo ketika ditanya tentang kondisi seperti apa yang diperlukan guna melangsungkan pertemuan antara Trump dan Putin, dikutip laman kantor berita Rusia, TASS, Ahad (2/12).
Trump diketahui telah membatalkan pertemuannya dengan Putin yang rencananya digelar di sela-sela KTT G-20 di Argentina pada Jumat-Sabtu pekan ini. Keputusan itu diambil Trump setelah Rusia menahan tiga kapal angkatan laut Ukraina beserta 24 awaknya pekan lalu.
Kendati membatalkan pertemuan, menurut Pompeo, Trump sangat ingin berdiskusi dengan Putin. "Presiden (Trump) mengatakan dia ingin bertemu, dia ingin berbicara dengan Presiden Putin. Ada banyak hal yang perlu kita temukan jalan maju bersama," kata Pompeo.
Baca juga, Rusia Tembaki Kapal Ukraina.
Putin sendiri menyayangkan tak dapat bertemu Trump di perhelatan KTT G-20. Padahal menurutnya, pertemuan itu cukup penting dilaksanakan.
"Saya pikir pertemuan itu sangat dibutuhkan sehubungan dengan isu-isu stabilitas strategis, terutama setelah presiden (Trump) mengumumkan bahwa AS berencana menarik diri dari perjanjian Intermediate-rante Nuclear Forces (INF)," kata Putin.
Putin pun masih berharap dapat melakukan pertemuan bilateral dengan Trump. "Saya berharap pertemuan itu berlangsung pada akhirnya ketika pihak AS siap untuk hal itu," kata dia.