REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persaudaraan Alumni (PA) 212 melakukan takziah dan menghantarkan jenazah peserta reuni akbar yang meninggal usai menghadiri reuni ke peristilahan terakhirnya di pemakaman. Pemakaman berlangsung pada pukul 10.00 WIB. Senin (3/12) pagi tadi di tempat pemakaman umum Jatinegara, Jakarta Timur.
“Pemakaman sudah dilakukan, tadi saya juga memberikan tausiyah di pemakaman mewakili mujahid alumni 212,” kata Ketua Media Center Reuni 212, Novel Bamukmin melalui pesan tertulis pada Republika.co.id, Senin (3/12).”
Menurutnya, almarhum Muhammad Idris adalah warga kampung Melayu, Jatinegara Jakarta Timur. Pria yang akrab disapa Nico Idris meninggal di usia 53 tahun usai menghadiri Reuni Akbar 212 di kawasan Monas, Ahad kemarin.
Pasca mendengar meninggalnya peserta reuni 212, Novel mengatakan. Ketua Umum PA 212 langsung menginstruksikan jajaran dan simpatisan PA 212 untuk takziah dan menshalatkan jenazah. “Ketum PA 212 sudah mengintruksikan jajaran dan simpatisannya untuk hari ini takziah, menshalatkan dan menguburkannya,” kata Novel.
Saat ditanyakan apakah PA 212 juga turut memberikan santunan kepada keluarga almarhum, Novel mengiyakan. Namun Novel enggan mengatakan berapa besaran nominal yang diberikan. “Santunan tidak resmi sudah diberikan namun untuk jumlah tidak etis dipublikasi,” tuturnya.
Nico Idris meninggal sesaat setelah aksi Reuni 212 selesai saat dan hendak mengeluarkan kendaraannya dari parkiran. Almarhum meninggalkan satu istri dan dua anaknya.
Pihak keluarga mendapat kabar duka melalui pesan elektronik dari rekan Niko Idris yang mendapati Niko telah wafat setelah menghadiri kegiatan di Monas. Pihak keluarga pun menyatakan tidak ada firasat apa pun akan kepergian almarhum. Nico berangkat mengikuti reuni akbar 212 pada pukul 08.00 WIB dalam keadaan sehat wal afiat.