REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump mengatakan Cina telah setuju untuk mengurangi dan menghapus tarif impor mobil buatan AS. Tarif akan berada di bawah tingkat yang saat ini dikenakan Beijing, yaitu 40 persen. 

Pernyataan itu disampaikan Trump sehari setelah ia bertemu dan Presiden Cina Xi Jinping dalam KTT G20 di Argentina. Keduanya telah menyatakan gencatan senjata selama 90 hari dalam perang dagang untuk memungkinkan negosiasi.

"Cina telah setuju untuk mengurangi dan menghapus tarif pada mobil yang datang ke Cina dari AS. Saat ini tarifnya 40 persen," kata Trump di Twitter.

Namun Trump tidak menyebutkan tarif baru yang akan dikenakan Cina. Kantor White House and U.S. Trade Representative's (USTR) tidak segera menanggapi permintaan untuk komentar.

Setelah makan malam dengan Xi pada Sabtu (1/12) di Buenos Aires, Trump setuju untuk menunda peningkatan tarif impor Cina senilai 200 miliar dolar AS menjadi 25 persen dari 10 persen yang dijadwalkan pada 1 Januari. Sementara Cina setuju untuk melanjutkan pembelian beberapa komoditas pertanian dan energi AS.

Kedua pihak juga sepakat untuk bernegosiasi selama 90 hari ke depan mengenai perubahan struktural terhadap kebijakan Cina tentang transfer teknologi, perlindungan hak milik intelektual, hambatan non-tarif, intrusi siber dan pencurian siber, layanan, dan pertanian.

Produsen otomotif utama AS mengatakan mereka tidak menyadari tarif lebih rendah yang dikenakan pada ekspor ke Cina. Para pembuat mobil memiliki pertemuan yang dijadwalkan sebelumnya dengan USTR.

Tarif yang lebih rendah akan menjadi dorongan bagi produsen mobil untuk mengekspor kendaraan ke Cina, termasuk Ford Motor Co dan BMW yang mengekspor kendaraan mewah buatan AS ke Cina.

Cina yang telah menurunkan tarif umum untuk mobil yang diimpor menjadi 15 persen dari 25 persen tahun ini, memberi hukuman pada kendaraan buatan Amerika dengan meningkatkan tarif hingga 40 persen. As saat ini mengenakan tarif sebesar 27,5 persen untuk kendaraan Cina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika