REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Tiga perampok sopir taksi dalam jaringan (daring) diamankan aparat kepolisian. Tiga pelaku berinisial ABD (33 tahun), KN (19 tahun), dan IM (24 tahun), melukai sopir taksi daring Go Car dan mengambil mobil yang dibawanya.
Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel) AKBP Ferdy Irawan mengatakan, pihaknya menangkap pelaku di tiga tempat yang berbeda pada Jumat (30/11) di Kabupaten Sukabumi. Ketika penangkapan, pelaku tak melakukan perlawanan.
"Motifnya adalah ekonomi, mereka ingin menguasai unit mobil dengan berpura lura mengorder Go Car. Ketiga pelaku adalah pengangguran," kata dia di Markas Polres Tangsel, Senin (3/12).
Ferdy mengatakan, ketiga pelaku melakukan pemesanan pada Selasa (27/11) pukul 23.00 WIB dari Parung Panjang, Bogor, menuju Bintaro Xchange, Tansel. Ketika sampai di sekitaran lokasi, ketiga pelaku meminta berhenti di tempat sepi.
Baca juga, Komplotan Polisi Gadung Perampok Sopir Daring Diringkus.
Ia menambahkan, korban yang curiga tak mau menghentikan kendaraan. Namun, pelaku mengalungkan pisau ke leher korban. Ketika berhenti, korban diikat menggunakan tali tambang dan lakban, kemudian dilukai di beberapa bagian, dan setelahnya dibuang di gorong-gorong, pinggir Jalan Raya Puspitek, Kampung Ranca Saga, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangsel.
Beruntung, korban berhasil ditemukan oleh warga yang kebetulan melintas pada Rabu (28/11) dini hari. Dua orang warga yang menemukan korban langsung melapor ke Polsek Cisauk dan membawa korban ke rumah sakit untuk menjalani perawatan. "Kita kembangkan dari laporan masyarakat. Awalnya menemukan mobil di Sukabumi. Lalu kita menangkap pelaku di tempat terpisah," kata dia.
Ferdy menjelaskan, para pelaku sejak awal memang telah merencanakan aksinya. Pasalnya, pelaku telah membawa barang-barang yang akan digunakan, seperti pisau, tali tambang, dan lakban. Selain itu, dalam memesan taksi daring, pelaku juga menggunakan akun palsu.
Namun, setelah mendapatkan mobil bermerek Daihatsu Xenia berwarna puti itu, pelaku justru meninggalkan mobil di area perkebunan, Kabupaten Sukabumi. "Mereka mengaku ketakutan dan meninggalkan mobil di tempat sepi," kata Ferdy.
Korban atas dengan inisial YL menerangkan, selama perjalanan mengangkut para pelaku tak ada tanda-tanda mencurigakan. Namun, rasa kecurigaan baru muncul ketika para pelaku meminta berhenti di tempat yang sepi. "Niat saya mau nabrakin mobil supaya sekuriti lihat. Tapi mereka tahu. Leher saya disabet pisau," kata dia.