REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama PT Lotus Sekuritas meresmikan Galeri Investasi (GI) di Universitas Pamulang, Tangerang, Senin (3/12). Fasilitas ini diharapkan mampu menjadi wadah untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai pasar modal dan investasi saham kepada civitas Universitas Pamulang, khususnya mahasiswa.
Kepala Pengembangan Wilayah BEI M Khadafi Mukrom mengatakan, fasilitas GI menyasar di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Saat ini, jumlahnya sudah sekitar 410 GI, termasuk yang terbaru adalah di Universitas Pamulang. "Sebelumnya, kami juga sudah menandatangani MoU (Memorandum of Understanding) tentang pembangunan GI. Hari ini baru kami resmikan," tuturnya kepada Republika.co.id usai acara peresmian.
Khadafi menjelaskan, GI menjadi wadah untuk memperkenalkan konsep dan praktik pasar modal sejak dini kepada dunia akademisi. GI memiliki konsep 3 in 1 yang merupakan kerja sama antara BEI, perguruan tinggi dan perusahaan sekuritas. Melalui konsep ini, diharapkan GI tidak sekadar mengenalkan pasar modal secara teoritik, juga praktik.
Acara peresmian Galeri Investasi (GI) Bursa Efek Indonesia (BEI) di Universitas Pamulang, Tangerang, Senin (3/12). Turut hadir dalam acara adalah Kepala Pengembangan Wilayah BEI M Khadafi Mukrom (baju hitam polos), Associate Director PT Lotus Sekuritas Sanny Gunawan (baju batik hitam) dan Rektor Universitas Pamulang Dayat Hidayat (batik cokelat).
Di GI, terdapat perangkat yang menyediakan real time information untuk belajar menganalisa aktivitas perdagangan saham. Melalui fasilitas ini, Khadafi berharap civitas perguruan tinggi kini memiliki jembatan menuju penguasaan ilmu pengetahuan sekaligus praktiknya di pasar modal.
Sama seperti GI BEI lainnya, fasilitas GI di Universitas Pamulang tersedia publikasi dan bahan cetakan mengenai pasar modal yang diterbitkan oleh BEI. Termasuk di antaranya peraturan dan Undang-Undang Pasar Modal. "Informasi dan data ini bisa digunakan oleh civitas akademika untuk tujuan akademik," ujar Khadafi.
Manfaat tidak hanya dirasakan pihak perguruan tinggi. Bagi BEI, GI mampu menjadi sarana sosialisasi dan edukasi mengenai pasar modal dengan jangkauan yang luas. Sementara itu, untuk perusahaan sekuritas, GI dapat dimanfaatkan sebagai langkah media promosi di kalangan mahasiswa atau akademisi.
Khadafi menjelaskan, GI BEI diharapkan dapat saling memberikan manfaat bagi semua pihak. Dengan cara ini, penyebaran informasi pasar modal tepat sasaran dan manfaatnya optimal.
Rektor Universitas Pamulang Dayat Hidayat menjelaskan, pihaknya merasa bersyukur karena sudah diberikan kepercayaan sebagai tempat pembangunan GI. Fasilitas ini akan dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai media praktik mahasiswa dalam mengenal lebih dalam mengenai pasar modal.
Dayat mengatakan, perkembangan teknologi di bidang ekonomi menjadi hal yang tidak dapat terhindarkan, termasuk dalam hal investasi. Melalui GI, mahasiswa akan diperlihatkan secara langsung bagaimana untuk memanfaatkannya.
"Secara teoritis, sudah ada pengajarannya. Tapi, untuk praktik masih minim," ucapnya.
Tidak sekadar tentang pasar modal, Dayat menambahkan, mahasiswa akan diajak memiliki dan menajamkan intuisi bisnisnya melalui beragam pelatihan di GI. Sebab, investasi tidak hanya berbicara hitung-menghitung, melainkan harus menggunakan insting.
Sementara itu, Associate Director PT Lotus Sekuritas Sanny Gunawan berharap, GI dapat dimanfaatkan untuk menciptakan talenta baru. Baik sebagai analis pasar modal, tokoh sukses yang berkarir di pasar modal ataupun investor.
Menurut Sanny, keberadaan GI memegang peranan kunci dalam mencetak investor baru. Pada 2018, tercatat hanya ada satu juta investor di Indonesia atau tidak sampai satu persen dari jumlah penduduk. "Trennya memang meningkat, tapi masih berada di tingkat yang rendah," tuturnya.
Selain menambah kuantitas investor, Sanny menjelaskan, GI juga diharapkan mampu meningkatkan kualitas investor. Mereka yang sudah berinvestasi namun masih mengalami kegagalan, dapat belajar banyak di GI. Apalagi, sasaran GI sendiri adalah mahasiswa yang masih memiliki perjalanan panjang dan kesempatan banyak untuk belajar mengenai pasar modal.
Sanny berharap, pembangunan GI dapat meluas di berbagai fasilitas publik. Tidak hanya di kampus, juga pasar tradisional maupun modern, area perkantoran hingga pusat perbelanjaan. "Dengan begitu, investasi dapat dinikmati oleh semua kalangan," ucapnya.